Kajian Islam

Bolehkah Dana Santunan Anak Yatim Dipakai untuk Dakwah? Simak Penjelasan Buya Yahya

Penulis: Firdha Ustin
Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Buya Yahya

SERAMBINEWS.COM - Seorang jamaah bertanya kepada Buya Yahya dalam sebuah kajian dakwah tentang hukum menggunakan santunan anak yatim untuk dakwah. 

Terkait pertanyaan bolehkan menggunakan santunan anak yatim untuk dakwah, simak penjelasan Buya Yahya berikut. 

Dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube Al Bahjah TV, Buya Yahya menegaskan, dana yang dikumpulkan untuk menyantuni anak yatim tidak boleh digunakan untuk selain kepentingan anak yatim, sekalipun uang tersebut digunakan seorang ustadz untuk berdakwah. 

"Untuk dakwah, dakwah model apa ya ustadz pakai duitnya anak yatim? Makan duitnya anak yatim, dakwah model apa itu? Enggak boleh, itu hak anak yatim," ujar Buya Yahya dikutip Rabu (28/8/2024).

Buya menambahkan, selagi dana dikumpul untuk anak yatim adalah diberikan pada anak yatim untuk kemaslahatan dunia dan akhiratnya, untuk biaya belajarnya hingga biaya makan anak yatim.

Begitu pula dengan dana yang dikumpulkan untuk nyantuni anak yatim tidak boleh digunakan misalnya untuk menyewa drumband, nyewa dekorasi alih-alih demi kesenangan anak yatim.

Baca juga: Buya Yahya Ungkap Dua Waktu yang Dimakruhkan Tidur, Ini Alasannya

"Enggak ada itu anak yatim tidak makan drumand tidak makan dekor, cuma panitianya tidak pernah belajar, enggak pernah ngaji, hanya ide-ide cemerlang tapi cemerlang menjerumuskan. Dia lebih senang biaya drum bandnya untuk uang sakunya buat sekolah.

Apalagi untuk dakwah ustadznya luar negeri dakwahnya pakai pesawat, pakai duitnya anak yatim, haram ya Ustadz," tegas Buya.

Seorang ustadz yang menggunakan uang anak yatim untuk berdakwah, ibarat orang tersebut melakukan kebaikan tetapi ujung-ujungnya masuk neraka.

"Itulah masuk neraka lewat Makkah, masuk neraka jalur positif, jalur kebaikan masuk neraka kayaknya baik tapi neraka, hati-hati itu hak anak yatim," timpalnya. 

Dalam hal ini, Buya Yahya membenarkan memang keberadaan anak yatim mengundang magnet rezeki yang sangat dahsyat.

Namun sayang, di era sekarang ini banyak orang memelihara anak yatim namun dia berkhianat dan pada akhirnya menyalahgunakan hak-hak mereka dan menjadikannya sebagai mesin pencari uang. 

Baca juga: Waktu Paling Afdhal Melaksanakan Shalat Dhuha, Simak Penjelasan Buya Yahya, Lengkap Doa Setelah Duha

"Anak yatim dibawa ke sana kemari dikit-dikit, tapi anak yatimnya tetap makan kerupuk, ustazdnya pakai paha ayam tiga," sambung Buya.

Maka, Buya Yahya mengingatkan kepada kita semua agar lebih berhati-hati dalam mengurusi anak yatim.

Pastikan siapapun anda yang ingin mengurus anak yatim adalah orang yang cukup rezekinya.

Apabila anda tidak cukup rezekinya, pastikan juga anda harus setara dengan mereka. Misalnya dalam segi makanan, jagan sampai makanan anda lebih enak daripada mereka dengan memanfaatkan hak-hak anak yatim tersebut. 

"Kalau makannya itu ala kadarnya sesuai dengan yang dimakan anak yatim tidak boleh lebih,  sebagian mengatakan bilmaruf di sini adalah kalau nanti sudah kaya di diganti lagi bukan seenaknya, anak yatim yang Melarat nyungsep eh ustaznya kaya raya, ini khianat di atas kezaliman, zalim kepada orang kaya saja sudah zalim apalagu zalim kepada fakir yang yatim Naudzubillah," pungkas Buya Yahya. 

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkini