Diakuinya, pada babak pertama anak asuhnya itu telat menjalankan instruksi.
"Kita telat di babak pertama. Lagi-lagi kecolongan 3 gol kami berusaha bangkit tapi hasil tidak sesuai harapan. Tim lawan lebih siap ambil keputusan," katanya, dilansir dari Media Center.
Tiga laga tanpa kemenangan, tim Aceh semakin terjepit.
Namun, Subhan menolak menyerah sebelum menyelesaikan dua laga tersisa di babak penyisihan grup.
"Optimistis masih bisa lolos, kami tuan rumah insyallah bisa menang di sisa dua laga lagi. Kami bersyukur kami sudah berjuang sampai akhir. Kami telat panas," katanya.
Sementara pelatih Banten, Fauzan Syafii Yan usai laga merasa bangga dan bersyukur dengan permainan anak-anak asuhnya.
Dengan hasil 9 poin, membuat tim Banten bisa istirahat lebih tenang menyiapkan stamina.
"Alhamdulillah meraih poin penuh lagi, luar biasa, meski tadi Aceh menit terakhir sempat bangkit, kita tetap mempertahankan keunggulan. 3 hari kemenangan penuh kita sudah bisa rest lebih tenang," katanya.
Fauzan Syafii mengatakan, pihaknya diuntungkan dari kejelian strategi di menit-menit awal untuk target mencetak gol lebih dahulu.
Selain itu, dari sisi stamina tim Banten jauh lebih siap dibanding Aceh.
"Strategi kunci kita menekan anak-anak lebih dahulu mencetak gol cepat. Fokus anak-anak semua luar biasa, instruksi dijalankan sesuai taktik,”
“Ditambah lagi Aceh semalam sudah all out, jadi staminanya banyak terkuras," katanya.
(Serambinews.com/Agus Ramadhan)