Gideon Levy, kolumnis surat kabar Haaretz Israel, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Netanyahu telah membela partai-partai sayap kanan di pemerintahannya yang menentang konsesi apa pun kepada Hamas.
“Mereka [pihak-pihak] tidak peduli dengan para sandera,” katanya.
Levy menekankan bahwa dalam Partai Likud Netanyahu, kelompok terbesar dalam pemerintahan, Netanyahu memegang banyak kekuasaan dan partai tersebut mendukungnya.
"Oleh karena itu, tantangan dari dalam pemerintahan sangat terbatas," katanya. "Satu-satunya tantangan yang mungkin adalah jalanan, tetapi masih terlalu dini untuk menilainya."
Serikat pekerja menyerukan pemogokan umum
Sementara itu, untuk pertama kalinya sejak 7 Oktober, federasi serikat pekerja terbesar Israel, Histadrut, telah menyerukan pemogokan umum untuk menekan pemerintah agar menandatangani kesepakatan gencatan senjata.
Serikat pekerja mengatakan Bandara Ben Gurion, pusat transportasi udara utama Israel, akan ditutup mulai pukul 8 pagi (05:00 GMT) pada hari Senin, karena bertujuan untuk menutup atau mengganggu sektor utama ekonomi Israel, termasuk perbankan dan perawatan kesehatan.
"Kesepakatan lebih penting daripada apa pun," kata kepala Histadrut Arnon Bar-David. "Kita mendapatkan kantong mayat, bukan kesepakatan."
Ia mengatakan bahwa ia didukung oleh produsen dan pengusaha utama Israel di sektor teknologi tinggi. Aliansi dari beberapa tokoh paling berpengaruh dalam ekonomi Israel mencerminkan skala kemarahan publik atas kematian keenam tawanan tersebut.
Pusat Ekonomi akan Ditutup
Jerusalem Post menulis para pengunjuk rasa juga memblokir Jalan Utara nomor 2.
Sementara Al Jazeera mengatakan buntut demo itu, layanan kota di pusat ekonomi Israel, Tel Aviv, juga akan ditutup selama sebagian hari Senin.
Asosiasi Produsen Israel menyatakan pihaknya mendukung pemogokan tersebut dan menuduh pemerintah gagal dalam “tugas moral” untuk membawa kembali para tawanan hidup-hidup.
"Tanpa pengembalian para sandera, kita tidak akan mampu mengakhiri perang, kita tidak akan mampu memulihkan diri sebagai masyarakat dan kita tidak akan mampu memulai pemulihan ekonomi Israel," kata ketua asosiasi Ron Tomer.
Pemimpin oposisi Israel dan mantan Perdana Menteri Yair Lapid mengatakan dia mendukung serangan tersebut.