Dengan prestasi yang diraih barongsai Aceh, Acong berharap, provinsi lain khususnya yang tidak mengikuti cabor barongsai di PON 2024 untuk memperahatikan dan merangkul cabang ini agar maju kedepan.
"Kita harap pemerintah di daerah provinsi lain lebih memperhatikan cabang barongsai itu untuk lebih maju ke depannya,”
“Karena kita sudah membuktikan kepada Indonesia bahwa dari Aceh sampai Papua kita punya kesatuan yang membentuk toleransi dan keberagaman yang lebih megah untuk Indonesia," ungkapnya.
Sementara atlet barongsai nomor Pekingsai kecepatan Aceh, Jhonsen mengatakan, sangat bangga dia dan empat rekannya bisa meraih medali emas pertama buat Aceh.
"Sangat bangga apa yang kita latih selama ini berbuah hasil medali emas. Untuk pertandingan, kami berdoa, menyiapkan mental," katanya.
Tekad tak ingin mengecewakan pendukung menjadi motivasi tersendiri bagi Johnsen dan rekan-rekannya.
Apa lagi saat latihan, timnya mampu mencatatkan waktu lebih cepat, 35 detik.
"Melakukan yang terbaik untuk tidak mengecewakan pendukung kita, ujarnya.
Cabor barongsai nomor pekingsai kecepatan diikuti sembilan tim yakni Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Aceh, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Sumatera Barat, dan Banten.
Sejauh ini Aceh telah mengumpilkan 4 medali lewat cabang olahraga (cabor) Barongsai, yakni 1 emas, 1 perak dan 2 perunggu.
Aceh menargetkan 2 medali emas dari cabang Barongsai.
(Serambinews.com/Agus Ramadhan)