Cahaya Aceh

Dodol Amey, Pilihan Oleh-oleh dari Arena Expo PON Aceh-Sumut 2024 di Aceh Tenggara

Penulis: Asnawi Luwi
Editor: Safriadi Syahbuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ritawati melayani pembeli dodol Amey dan dagangan lainnya di Expo UKM di venue Arung Jeram Sungai Alas Ketambe PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Menurut Ritawati untuk memproduksinya menjadi dodol maupun pulut krikif membutuhkan waktu yang lama berkisar 6 jam. Ini termasuk proses pendinginan hingga membungkus dalam kemasan plastik.

Dalam hal ini, Ritawati dibantu pekerja sebanyak tiga orang untuk memasak dan dua orang untuk melakukan pemasaran ke kios-kios atau kafe.

Akan tetapi, saat ini usaha dodol Amey omsetnya sedang menurun, karena daya beli masyarakat yang lemah sehingga berdampak ke pembelian yang sedikit

Menurun bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Namun, untuk belanja di rumah tangga sehari -hari dan biaya pendidikan 6 orang anaknya yang masih sekolah mulai tingkat SD, SMP, SMA dan PAUD mencukupi.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Tranmigrasi Kabupaten Aceh Tenggara, Zul Fahmy Ssos, mengatakan, dodo amey ini adalah salah satu proses pembuatannya yang cukup terjamin kehalalannya dan higienis.

Standar dan produknya ini cukup banyak diniknati banyak konsumen. Ini merupakan usaha unggulan binaan Diskop UKM dan Transmigrasi Agara.  

Ia berharap bisa lebih mengedepankan cara pemasarannya, sehingga produk dodol Amey ini dikenal dengan citrasanya.

“Orang suka produk yang kita jual ini adalah rasa yang enak,” kata Zul Fahmy.

Sedangkan pemasarannya akan dibantu oleh Diskop UKM dan Tranmigrasi Agara dengan sistem digital.

“Tujuannya supaya kelayak ramai mengenal produknya. Dan, bisa dipasarkan sistem online apalagi ini merupakan produk yang menjadi binaan dari Pemkab Agara,” ujar Zul Fahhmy.(asnawi luwi)

Berita Terkini