Usia tersebut dipilih karena memberikan banyak kemudahan, selain anak belum aktif bergerak juga luka-luka saat khitan cepat mengering.
Buya juga mengkhitan anak-anaknya pada saat bayi.
"Anak kami khitankan di masa kecil, jadi ini memang belum menjadi budaya di tempat kita sebetulnya, ini adalah bagus dan lebih bersih, jadi di saat itu anak kita sudah bersih tidak menyimpan apapun di dalamnya, jadi di masa kecil lebih enak," tambah Buya.
Baca juga: Maulid Nabi Muhammad SAW, Begini Empat Cara Menumbuhkan Cinta untuk Rasulullah SAW ala Buya Yahya
Khitan saat bayi selain lebih mudah, kelak ketika anak dewasa, dia sudah lebih bersih dan tidak menyimpan apapun saat buang air kecil.
"Setahun jangankan 4 tahun, anak usia 6 bulan aja sudah bergerak, agak susah dan nggak bisa dipaksa, khitan nggak bisa dipaksa, makanya kalau sudah umur 7/8 tahun kan dengan sukarela sehingga nyerahkan diri," pungkas Buya Yahya.
Perspektif Medis
Hal yang sama juga disampaikan oleh seksolog dr Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS. Ia menuturkan, khitan sebaiknya dilakukan pada anak masih bayi.
Menurut dr Boyke, khitan atau sunat merupakan suatu tindakan membuang sebagian atau seluruh kulit penutup bagian depan kelamin.
Sunat atau khitan dalam perspektif medis merupakan suatu operasi kecil atau operasi minor untuk memperbaiki organ laki-laki atau untuk menjaga kebersihan laki-laki. Selain mengikuti aturan agama, namun yang paling penting dari sunat sebenarnya adalah untuk menjaga kebersihan.
"Khitan itu dilakukan secara medis dengan mengambil kulup daripada kepala penis," kata dr Boyke.
Alasan Anak Laki-laki Perlu Disunat
Lebih lanjut, dr Boyke kemudian mengungkap dua alasan mengapa anak laki-laki harus disunat dalam perspektif medis.
Pertama, sunat merupakan sebuah anjuran dalam agama Islam yang harus dilakukan oleh umat Muslim pria.
"Pertama tentunya karena alasan agama dan budaya, contohnya sunat menjadi kewajiban yang harus dilakukan oleh umat Muslim pria," kata dr Boyke.
Kedua, dalam perspektif medis, sunat dilakukan untuk mencegah berbagai macam penyakit yang dapat menyerang alat kelamin.
Sunat Lebih Dianjurkan saat Bayi
Memang tak dipungkiri saat ini masih banyak orang tua yang masih ragu untuk menyunatkan anaknya ketika masih bayi.
Tapi sebenarnya tidak ada patokan kapan usia anak sebaiknya disunat, yang penting sebelum akil baligh.