Di awal pendakian gunung Burni Telong ini, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan berupa perkebunan kopi, serta perkebunan sayur milik warga.
Petualangan pun dimulai ketika wisatawan harus melalui jalan terjal dengan melewati daerah perkebunan.
Kurang lebih selama 3 jam pendakian menyusuri hutan belantara, wisatawan akan tiba di tempat peristirahatan atau shelter.
Di sana bisa mendirikan tenda memasak dan istirahat baru sebelum melanjutkan perjalanan.
Namun disarankan jika pengunjung ingin mencapai puncak saat matahari terbit, maka waktu terbaik untuk melanjutkan pendakian lagi ialah antara jam 3 dan 4 pagi.
Sebelum mencapai puncak Burni Telong, pengunjung akan menemukan bunga Edelweis tumbuh subur di sepanjang perjalanan.
Tapi, para pendaki dilarang keras untuk memetik bunga cantik penghuni Gunung Burni Telong ini, karena bunga ini tergolong tanaman yang langka.
Pada titik ini, ketinggian mencapai 2.000 meter di atas permukaan laut sehingga hawa dingin mulai menusuk tulang.
Hamparan bunga abadi ini seolah menghilangkan rasa lelah para pendaki usai melewati rimbunnya hutan gunung Burni Telong.
Setelah melewati hamparan bunga Edelweis yang cantik tersebut, wisatawan akan tiba di jalur summit.
Pada titik ini terdapat sebuah gua yang sering dijadikan sebagai tempat istirahat dan mendirikan tenda bagi para pendaki.
Dari goa ini, puncak gunung Burni Telong sudah cukup dekat hanya berjarak sekitar 200 meter saja.
Ketika tiba di puncak gunung Burni Telong, akan terpampang sebuah pemandangan yang luar biasa yang sungguh mempesona.
Pemandangan dari puncak gunung Burni Telong begitu indah mulai dari perbukitan hijau hingga pegunungan yang nampak berjejer.(*)