Katanya, mereka menemukan ada empat usaha kerupuk tempe yang positif menggunakan boraks dan melakukan penyitaan.
Pengembangan tim BPOM pun berakhir ke hulu, tempat para pelaku industri ini mendapatkan pasokan bahan baku, yaitu sebuah toko penyuplai di Pasar Lambaro.
Saat mendatangi lokasi ditemukanlah 328 pax boraks yang kemarin dimusnahkan.
Seorang Pelaku Usaha, Eko Delta Pratama yang hadir saat pemusnahan mengaku menggunakan boraks sebagai pengembang.
Baca juga: Iran Tetapkan Dua Syarat untuk Gencatan Senjata Antara Hizbullah dan Israel
Mereka tidak mau mengganti bahan lain, karena boraks dinilai ampuh jadi pengembang.
Katanya, dari 1 kg boraks atau 1 pax bisa digunakan untuk 20 kg tepung bahan baku temped an menghasilkan 1 karung kerupuk tempe mentah.
Yudi Noviandi menambahkan, pada 2022 lalu mereka sudah menemukan borak juga di usaha kerupuk tempe di Gampong Doi, tapi saat itu pelaku usaha dibina dan diberi cara eklola yang baik.
Ternyata saat ini mereka kembali menggunakannya sehingga langsung ditindak.
Sebabkan Kanker
Kepala Balai Besar POM di Banda Aceh, Yudi Noviandi, M.Sc.Tech.,Apt mengatakan pengunaan boraks pada bahan baku makanan sangat berbahaya untuk kesehatan.
Karena boraks dinilai dapat menyebabkan kanker pada manusia.
Baca juga: Hassan Nasrallah Mungkin Masih Hidup, Jasadnya tak Pernah Terlihat, dan Kuburannya Masih Misteri
Selain itu boraks yang merupakan zat kimia bersifat keras, juga dapat merusak fungsi ginjal pada manusia.
“Boraks ini biasa digunakan di tempat las. Itu kalau cincin berkarat, kita teteskan boraks maka karatnya itu langsung bersih, bayangkan jika itu masuk ke dalam tubuh manusia,”ujar Yudi.
Oleh karena itu Balai BPOM Banda Aceh melakukan penindakan terhadap pelaku industry dan penjual boraks demi memberikan keamanan pangan dan menjaga kesehatan warga Aceh.(mun)