"Baik secara pribadi maupun lembaga Bawaslu, almarhum AKBP Muhammad Yoga adalah pribadi yang sangat baik, bekerja sangat profesional, rendah hati dan sopan," tuturnya.
Meski baru menjabat sebagai Kapolres Boyolali pada 17 Juli 2024 lalu, Widodo sudah akrab dengan AKBP Muhammad Yoga.
"Ketika kami undang, beliau menyempatkan hadir secara pribadi. Dan merupakan penghargaan bagi kami, sehingga kami merasa sangat kehilangan," lanjutnya.
Saat berkenalan dengan AKBP Muhammad Yoga, dirinya enggan dipanggil ketua Bawaslu.
"Saya nggak mau manggil pak ketua, saya mau manggilnya mas Wid saja biar tambah akrab dan bersahabat," ujarnya.
Menurutnya, AKBP Muhammad Yoga merupakan pribadi yang taat beribadah dan halus pembawaannya.
"Kami mendoakan, semoga almarhum husnul khatimah, mendapatkan Rahmat Allah SWT," pungkasnya.
Baca juga: Buntut Lokasi Jalan ke Proyek Rawan Kecelakaan, Dishub Nagan Raya Akan Turun Tim ke Kuala Pesisir
Fakta-fakta seputar kecelakaan maut
Dalam kecelakaan maut tersebut, dua ajudan Kapolres Boyolali Yoga juga ikut meninggal.
Mereka tewas di tempat kejadian.
Saat kecelakaan terjadi, Kapolres Boyolali sedang dalam perjalanan ke Jakarta untuk menengok keluarga.
Kepergian AKBP Muhammad Yoga ke Jakarta sudah seizin Kapolda Jateng Irjen Ribut Hari Wibowo.
Di tengah perjalanan, mobil Kapolres Boyolali menabrak bagian belakang truk tronton pengangkut tiang listrik yang berada di depannya.
Dua ajudan Kapolres Yoga yang duduk di kursi depan meninggal di tempat kejadian perkara.