Paya Nie yang kita kenal selama ini adalah sebuah habitat lahan basah yang kaya keanekaragaman hayati dan spesies endemik. Objek wisata tersebut sekaligus tempat pembelajaran untuk mencintai keindahaan alam, terutama bagi masyarakat pengunjung.
Di lokasi itu juga akan dibuat tempat persinggahan yang menyediakan berbagai menu makanan dan minuman.
AWF bersama perangkat desa katanya menargetkan merestorasi batas Kawasan Paya Nie seluas 262 hektare untuk menjaga ketersediaan air di Paya Nie.
“Sekarang sudah ada cafe di lokasi yang peralatannya dari tanah hasil kerajinan warga, cobalah datang dan kita ngopi di dekat waduk,” ujar Yusmadi, direktur AWF.
Di dekat satu perbukitan pada bagian bawah sekeliling bukit tersebut ada tempat pemancingan ikan, sekeliling bukit juga ditanami pohon nira atau bak jok.
Waduk Paya Nie tersebut juga dapat dikembangkan jadi tambak ikan air tawar dan memiliki potensi yang sangat menggiurkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Hamparan luas sejauh mata memandang waduk sangat indah sebagai objek wisata dikelilingi pohon kelapa.(*)
CEK ARTIKEL LAINNYA TENTANG WISATA ACEH DI SINI
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS