Cahaya Aceh

Menikmati Kuliner Indatu di Lamphoih Saka Pidie, Ada Apam Aceh hingga Canggruk

Penulis: Nur Nihayati
Editor: Agus Ramadhan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menikmati Kuliner Indatu di Lamphoih Saka Pidie, Ada Apam Aceh hingga Canggruk

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Bagi Anda yang berkesempatan berkunjung ke Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, jangan lewatkan untuk singgah di Warung Pusaka Indatu yang terletak di Simpang Lamphoih Saka, Kecamatan Peukan Baro.

Warung kuliner yang berada di tepi jalan nasional Banda Aceh-Medan ini terkenal dengan sajian kuliner khas Aceh yang menggugah selera.

Di toko permanen berlantai dua ini disajikan aneka kuliner khas Aceh. Ada apam, putu, bu payeh hingga canggruk.

Lokasi yang strategis berada di pinggir jalan nasional Banda Aceh – Medan membuat para pengunjung dari luar Pidie mudah menemuinya. Bisa tertarik untuk mencicipinya.

Pengelola kedai Pusaka Indatu, Idrus kepada Serambinews.com, Rabu (23/10/2024) mengatakan, jenis dan harga kuliner khas Aceh per satu porsi yang disediakan di warung tersebut yakni, Apam Aceh Rp 10.000, Putu Aceh Rp 10.000, Bu Payeh Kacong Rp 10.000, Canggruk Rp 6.000.

Bagi penikmat apam bisa merasakan manfaatnya, selain mengenyangkan makanan tradisional Aceh juga menyehatkan dan baik bagi lambung, kata seorang pengunjung.

Saat dikunjungi suasana di warung indatu itu terlihat sepi sekira pukul 10.30 WIB, Rabu (23/101/2024).

“Puncak ramai pengunjung biasanya di hari Sabtu-Minggu dan hari libur banyak pengunjung yang singgah, mereka ada dari Banda Aceh, Lhokseumawe dan berbagai daerah lainnya,” ucap Idrus. 

Apam Aceh yang dijual di Lamphoih Saka, Pidie (SERAMBINEWS.COM/NUR NIHAYATI)

Bisnis kuliner khas Aceh itu sudah dijalankan 2012 silam atau 12 tahun. 

Selain menjadi kudapan kuliner khas warisan nenek moyang, Apam Aceh ini menjadi menu khas disajikan di bulan Rajab.

Biasanya kaum ibu membuat apam secara bersama-sama berkumpul di satu tempat kemudian dibagikan atau dikenduri kepada tetangga dan sanak keluarga.

Sepanjang sebulan penuh akan mendapati rumah-rumah di Aceh menyajikan apam atau kenduri apam yang jatuh pada Bulan Ra’jab kalender hijriah.

Saling silaturrahmi dengan menyuguhkan atau membagi-bagikan apam kepada para tetamu dan tetangga.

Hal ini masih dilestarikan hingga kini, khususnya di pedesaan.

Halaman
12

Berita Terkini