Perang Gaza

Jadi Buronan Internasional, Inggris akan Menangkap Netanyahu Berdasarkan Perintah ICC

Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan Lebanon bisa menghadapi kehancuran seperti Gaza.

Sementara itu, penyiar Kan melaporkan pada Jumat bahwa pemerintahan Trump yang akan datang sedang membuat rencana untuk tindakan hukuman terhadap ICC atas keputusannya untuk mengeluarkan surat perintah, mengutip sumber di Washington.

Sumber anonim mengatakan kepada Kan bahwa tim transisi sedang mempertimbangkan untuk memperkenalkan sanksi pribadi terhadap kepala jaksa ICC Karim Khan, serta para hakim yang mengeluarkan surat perintah.

ICC menuduh Netanyahu dan Gallant — yang dipecat perdana menteri awal bulan ini — menargetkan warga sipil dan menggunakan kelaparan sebagai senjata perang. 

Pengadilan pada hari Kamis juga mengeluarkan surat perintah untuk kepala militer Hamas Mohammed Deif, yang menurut Israel tewas akibat serangan IDF di Gaza pada bulan Juli.

Moskow Sebut Surat Perintah ICC Menangkap Neyanyahu 'tidak Penting' bagi Rusia

Rusia mengabaikan keputusan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, kantor berita The Associated Press melaporkan.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Jumat bahwa, karena Rusia tidak mengakui yurisdiksi pengadilan tersebut, keputusan apa pun dari ICC adalah “tidak penting”.

Peskov menolak berkomentar mengenai apakah surat perintah tersebut dapat memberikan tekanan pada Israel untuk mengakhiri serangannya di Timur Tengah, dengan mengatakan bahwa hal itu “tidak mungkin membantu apa pun”.

"Yah, secara umum, tindakan ICC tidak mungkin membantu apa pun. Itu hal pertama. Dan kedua, kami tidak melihat ada gunanya mengomentari hal ini dengan cara apa pun, karena bagi kami putusan ini tidak penting," katanya.

ICC tahun lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan sejumlah pejabat tinggi Rusia lainnya, menuduh mereka melakukan kejahatan perang di Ukraina.

Namun, Moskow menganggapnya “batal demi hukum”.(*)

Berita Terkini