SBU juga mengungkapkan bahwa salah satu tentara mengaku awalnya diberitahu bahwa ia dikirim ke Rusia untuk pelatihan militer, bukan untuk ikut bertempur melawan Ukraina.
Menurut SBU, kedua tentara Korea Utara tersebut mendapatkan perawatan medis sesuai dengan Konvensi Jenewa.
Mereka juga diperiksa secara intensif oleh intelijen Ukraina dan Korea Selatan untuk mengungkap lebih banyak informasi tentang keterlibatan Korea Utara dalam perang Rusia-Ukraina.
Kabar penangkapan tentu semakin memperkuat laporan sebelumnya tentang keterlibatan Korea Utara dalam membantu Rusia di medan perang.
Pejabat militer Ukraina pada Desember 2024 mengungkapkan bahwa sekitar 200 tentara Korea Utara telah tewas atau terluka dalam pertempuran di Kursk.
Sementara itu, Gedung Putih dan Pentagon pada akhir 2024 mengonfirmasi bahwa pasukan Korea Utara ditempatkan di garis depan sebagai infanteri yang bertempur bersama pasukan Rusia, bahkan dalam beberapa kasus secara independen.
Keterlibatan Korea Utara dalam konflik ini diperkirakan mencapai 10.000 hingga 12.000 personel yang dikirim untuk memperkuat pasukan Rusia dalam perang yang telah berlangsung hampir tiga tahun.
Baca juga: Satu Batalion Tentara Korea Utara yang Bantu Rusia Hancur dalam 2 Hari di Kursk Diserang Ukraina
Zelenskyy Izinkan Akses Jurnalis ke 2 Tentara Korea Utara yang Ditangkap
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengizinkan akses jurnalis ke dua tentara Korea Utara yang berhasil ditangkap.
Zelenskyy mengungkapkan dua tentara Korea Utara yang terluka telah ditangkap pasukan Ukraina di Kursk, Rusia, Sabtu (11/1/2025).
Menurut Zelenskyy kedua tentara tersebut telah menerima perawatan medis yang diperlukan.
Mereka juga kini tengah berada dalam tahanan Badan Keamanan Ukraina (SBU) di Kiev.
Zelenskyy menegaskan, ia bersyukur pasukan Ukraina dari Pasukan Operasi Khusus berhasil menangkap tentara Korea Utara.
Ia menambahkan bahwa itu merupakan tugas yang berat, dan mengklaim biasanya Rusia dan Korea Utara mengeksekusi prajurit Kim Jong-un yang terluka.