Menurutnya itu dilakukan untuk menghapus keterlibatan Korea Utara pada perang di Ukraina.
Oleh karena itu ia memerintahkan SBU mengizinkan akses jurnalis ke para tentara Korea Utara.
Ia menegaskan hal itu harus dilakukan untuk membuat mata dunia terbuka bahwa memang ada tentara Korea Utara yang membantu Rusia.
“Dunia harus tahu kebenaran atas apa yang saat ini terjadi,” ucap Zelenskyy dikutip dari BBC Internasional.
Pada pernyataannya, Zelenskyy juga memposting empat foto.
Dua di antaranya menunjukkan pria yang terluka, dan salah satu foto memperlihatkan kartu militer Rusia berwarna merah.
Dalam dokumen tersebut, tempat lahir tentara itu disebut dari Turan, di Republik Tuva, yang dekat dengan Mongolia.
Badan Intelijen Ukraina mengatakan saat tentara Korea Utara itu ditangkap, salah satunya memiliki kartu identitas militer Rusia dengan nama orang lain yang terdaftar dari Republik Tuva.
Badan intelijen mengatakan saat interogasi, tentara Korea Utara yang memiliki kartu identitas tersebut mengatakan kepada personel keamanan bahwa ia mendapat dokumen itu di Rusia pada musim gugur 2024.
Ia mengatakan pada saat itu, beberapa unit tempur Korea Utara menjalani pelatihan interoperabilitas selama sepekan.
“Perlu dicatat bahwa tahanan tersebut, menekankan bahwa ia diduga pergi untuk mengikuti pelatihan, bukan untuk berperang melawan Ukraina,” bunyi pernyataan SBU.
Badan intelijen melaporkan bahwa tentara Korea Utara itu mengatakan ia lahir pada 2005 dan bertugas di negaranya sebagai prajurit bersenjata sejak 2021.
Baca juga: Niat dan Doa Puasa Nisfu Syaban 2025 Lengkap Bahasa Latin dan Waktu Terbaik Mengamalkannya
Baca juga: Kronologi Warga Semarang Tewas Diduga Dianiaya Polisi, Keluarga Korban Diberi Rp 25 juta
Baca juga: Hasil Lengkap Liga Italia: Juventus Catat Rekor Buruk, Milan Tertahan di Posisi 8, Atalanta Imbang