Hari Jumat, 19 Januari 1996 mereka berencana ke Kota Sabang untuk melakukan suatu urusan sekalian liburan.
Satu-satunya transportasi yang membawa ke Sabang, adalah dengan menggunakan KMP Gurita.
Sore itu, Ucok dan Indra membeli tiket penumpang di loket resmi kapal.
Mereka kemudian naik ke atas kapal.
Pukul 18:45 WIB, kapal kemudian meninggalkan Pelabuhan Malahayati menuju Balohan, Sabang,
Namun naas dalam perjalanan menuju Sabang KMP Gurita yang ditumpangi mereka tenggelam pada pukul 20.30 malam.
Ucok berkisah, malam itu dia beserta rekannya sedang berada di buritan kapal melihat air yang menghantam bagian depan kapal semakin mendekati mereka.
Temannya bernama Indra pun berinisiatif mengajak Ucok untuk melompat ke laut.
Namun sayang rekannya ternyata belum bisa berenang sehingga hilang ditelan arus laut.
Sedangkan Ucok tanpa disadarinya telah terlempar jauh dari kapal, Ucok pun berusaha berenang kesana sini menggapai apa yang bisa dipegang untuk mengapung.
Baca juga: Protes Tiket Online KMP Aceh Hebat di Sabang Memanas, Sopir Angkutan Barang Tolak Sembako dari Kapal
Dan seperti mukjizat akhirnya Ucok berhasil mendapat pertolongan salah seorang ABK bernama Adi.
Adi memberinya tempat pegangan pada pelampung kapal lifebuoy yang ada padanya.
Setelah terkatung-katung selama kurang lebih 17 jam di laut dalam keadaan lapar haus dan letih.
Ucok dan Adi pun ditemukan oleh kapal tanker Laju Perkasa 4 yang sedang lewat.
Menurut ucok kejadian ini merupakan mukjizat dari Allah dia bisa selamat.