Sejarah Hari Ini

Sejarah Hari Ini, 29 Tahun Tenggelamnya KMP Gurita di Laut Sabang, Berikut Kisah Korban yang Selamat

Penulis: Yeni Hardika
Editor: Agus Ramadhan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejarah hari ini, 29 tahun tenggelamnya KMP Gurita di laut Sabang dan kisah Muhibuddin Ibrahim 'Ucok Sibreh', korban yang selamat dari tenggelamnya KMP Gurita pada Jumat, 19 Januari 1996.

Jumlah itu bukanlah kapasitas yang laik bagi kapal jenis Roro buatan tahun 1970 itu.

KMP Gurita sejatinya hanya mampu menampung 210 penumpang.

Berdasarkan data yang dihimpun Serambinews.com dari berbagai sumber, dari total 378 penumpang, 282 orang di antaranya warga Sabang, 200-an warga luar Sabang, serta 16 warga negara asing.

Pada Saat itu, banyak penumpang yang naik keatas kapal tidak terdaftar dalam manifest alias ilegal.

KMP Gurita juga dipaksakan mengangkut barang yang jumlahnya mencapai 50 ton, seperti 10 ton semen, 8 ton bahan bakar, dan 15 ton tiang beton listrik.

Baca juga: KMP Aceh Hebat 2 Masuk Docking, Pelayaran Banda Aceh-Sabang Hanya Dilayani KMP BRR Selama 20 Hari

Ditambah lagi dengan bahan sandang-pangan kebutuhan masyarakat Sabang serta 12 kendaraan roda empat dan 16 roda dua.

Muatan sesak sebenarnya sudah lazim terjadi dalam kapal yang memiliki panjang 32,45 meter, lebar 7,82 meter, dan tinggi 2,54 meter ini.

Yang menjadi pembeda hari itu, kebanyakan penumpang adalah warga Sabang yang kembali.

Mereka pulang kampung untuk menyambut hari meugang dan puasa pertama yang jatuh pada 22 Januari 1996.

KMP Gurita diketahui tenggelam di antara 5-6 mil laut dari Perairan Teluk Balohan, Sabang.

Dari total 378 penumpang, 40 orang dinyatakan selamat, 54 orang ditemukan meninggal, dan 284 orang dinyatakan hilang bersama-sama dengan KMP Gurita.

29 tahun berlalu, bangkai kapal yang berada didasar laut Teluk Balohan Sabang itu tak berhasil diangkat dari dasar laut.

Baca juga: Membawa Ratusan Penumpang, KMP Aceh Hebat 1 Tiba dengan Selamat di Pelabuhan Sinabang

Kisah Korban Selamat

Muhibuddin Ibrahim merupakan satu dari korban yang berhasil selamat dari tragedi KMP Gurita.

Mihibuddin yang biasa disapa Ucok Sibreh beserta rekannya bernama Indra, terdaftar sebagai penumpang resmi KMP Gurita.

Pada saat itu, ia dan rekannya masuh duduk dbangku kelas XI Sekolah Menengah Atas (SMA) 3 (usia 17-an).

Halaman
1234

Berita Terkini