Sejarah Hari Ini

Sejarah Hari Ini, 29 Tahun Tenggelamnya KMP Gurita di Laut Sabang, Berikut Kisah Korban yang Selamat

Penulis: Yeni Hardika
Editor: Agus Ramadhan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejarah hari ini, 29 tahun tenggelamnya KMP Gurita di laut Sabang dan kisah Muhibuddin Ibrahim 'Ucok Sibreh', korban yang selamat dari tenggelamnya KMP Gurita pada Jumat, 19 Januari 1996.

SERAMBINEWS.COM - Hari ini, Minggu (19/1/2025), masyarakat Aceh mengenang sebuah peristiwa memilukan yang menimpa transportasi laut.

Tepat 29 tahun lalu, sebuah tragedi trasnportasi laut terjadi di ujung barat Indonesia.

Kapal Motor Penumpang (KMP) Gurita yang mengangkut ratusan penumpang tenggelam di perairan Sabang, Aceh.

Karamnya KMP Gurita tersebut cukup mengguncang jiwa masyarakat Aceh.

Bagaimana tidak, peristiwa itu terjadi di awal tahun 1996, saat Aceh tengah dilanda konflik hebat.

Kapal penumpang tersebut tenggelam saat melakukan pelayaran dari Pelabuhan Malahayati, Aceh Besar menuju Pelabuhan Balohan, Sabang.

Menurut catatan sejarah, KMP Gurita berangkat dari Pelabuhan Malahayati pada tanggal 19 Januari 1996 pukul 18.45 WIB, sebagaimana dilansir dari Serambinews.com.

Kapal pabrikan Bina Simpaku Jepang ini seharusnya tiba di Pelabuhan Balohan, Sabang pada pukul 21.00 WIB.

Sebelum berangkat, tidak tampak keanehan ketika semua penumpang memasuki kapal yang dirakit tahun 1970 itu.

Baca juga: Jadwal dan Harga Tiket KMP BRR Banda Aceh-Sabang & Sebaliknya Hari Ini Hingga Kamis, 23 Januari 2025

Kapal kemudian berangkat meninggalkan Pelabuhan Malahayati menuju Sabang.

Malam itu, KMP Gurita tak kunjung bersandar di Pelabuhan Balohan.

Para pejemput terus menantikan kedatangan kapal yang membawa kerabat mereka.

Jam menunjukkan telah melewati pukul 21:00 WIB, kapal urung bersandar juga.

Otoritas Pelabuhan Balohan kemudian mendapat kabar bahwa KMP Gurita telah tenggelam.

284 orang dinyatakan hilang 

Diketahui, KMP Gurita membawa 378 penumpang.

Jumlah itu bukanlah kapasitas yang laik bagi kapal jenis Roro buatan tahun 1970 itu.

KMP Gurita sejatinya hanya mampu menampung 210 penumpang.

Berdasarkan data yang dihimpun Serambinews.com dari berbagai sumber, dari total 378 penumpang, 282 orang di antaranya warga Sabang, 200-an warga luar Sabang, serta 16 warga negara asing.

Pada Saat itu, banyak penumpang yang naik keatas kapal tidak terdaftar dalam manifest alias ilegal.

KMP Gurita juga dipaksakan mengangkut barang yang jumlahnya mencapai 50 ton, seperti 10 ton semen, 8 ton bahan bakar, dan 15 ton tiang beton listrik.

Baca juga: KMP Aceh Hebat 2 Masuk Docking, Pelayaran Banda Aceh-Sabang Hanya Dilayani KMP BRR Selama 20 Hari

Ditambah lagi dengan bahan sandang-pangan kebutuhan masyarakat Sabang serta 12 kendaraan roda empat dan 16 roda dua.

Muatan sesak sebenarnya sudah lazim terjadi dalam kapal yang memiliki panjang 32,45 meter, lebar 7,82 meter, dan tinggi 2,54 meter ini.

Yang menjadi pembeda hari itu, kebanyakan penumpang adalah warga Sabang yang kembali.

Mereka pulang kampung untuk menyambut hari meugang dan puasa pertama yang jatuh pada 22 Januari 1996.

KMP Gurita diketahui tenggelam di antara 5-6 mil laut dari Perairan Teluk Balohan, Sabang.

Dari total 378 penumpang, 40 orang dinyatakan selamat, 54 orang ditemukan meninggal, dan 284 orang dinyatakan hilang bersama-sama dengan KMP Gurita.

29 tahun berlalu, bangkai kapal yang berada didasar laut Teluk Balohan Sabang itu tak berhasil diangkat dari dasar laut.

Baca juga: Membawa Ratusan Penumpang, KMP Aceh Hebat 1 Tiba dengan Selamat di Pelabuhan Sinabang

Kisah Korban Selamat

Muhibuddin Ibrahim merupakan satu dari korban yang berhasil selamat dari tragedi KMP Gurita.

Mihibuddin yang biasa disapa Ucok Sibreh beserta rekannya bernama Indra, terdaftar sebagai penumpang resmi KMP Gurita.

Pada saat itu, ia dan rekannya masuh duduk dbangku kelas XI Sekolah Menengah Atas (SMA) 3 (usia 17-an).

Hari Jumat, 19 Januari 1996 mereka berencana ke Kota Sabang untuk  melakukan suatu urusan sekalian liburan.

Satu-satunya transportasi yang membawa ke Sabang, adalah dengan menggunakan KMP Gurita.

Sore itu, Ucok dan Indra membeli tiket penumpang di loket resmi kapal.

Mereka kemudian naik ke atas kapal.

Pukul 18:45 WIB, kapal kemudian meninggalkan Pelabuhan Malahayati menuju Balohan, Sabang,

Namun naas dalam perjalanan menuju Sabang KMP Gurita yang ditumpangi mereka tenggelam pada pukul 20.30 malam.

Ucok berkisah, malam itu dia beserta rekannya sedang berada di buritan kapal melihat air yang menghantam bagian depan kapal semakin mendekati mereka.

Temannya bernama Indra pun berinisiatif mengajak Ucok untuk melompat ke laut.

Namun sayang rekannya ternyata belum bisa berenang sehingga hilang ditelan arus laut.

Sedangkan Ucok tanpa disadarinya telah terlempar jauh dari kapal, Ucok pun berusaha berenang kesana sini menggapai apa yang bisa dipegang untuk mengapung.

Baca juga: Protes Tiket Online KMP Aceh Hebat di Sabang Memanas, Sopir Angkutan Barang Tolak Sembako dari Kapal

Dan seperti mukjizat akhirnya Ucok berhasil mendapat pertolongan salah seorang ABK bernama Adi.

Adi memberinya tempat pegangan pada pelampung kapal lifebuoy yang ada padanya.

Setelah terkatung-katung selama kurang lebih 17 jam di laut dalam keadaan lapar haus dan letih.

Ucok dan Adi pun ditemukan oleh kapal tanker Laju Perkasa 4 yang sedang lewat.

Menurut ucok kejadian ini merupakan mukjizat dari Allah dia bisa selamat.

Sebab dari 387 penumpang, cuma Ucok beserta 40 orang yang selamat.

Sedangkan 54 orang dinyatakan meninggal dan 284 orang dinyatakan hilang.

Setelah dievakuasi ke kapal penolong, Ucok dan Adi pun bersujud syukur kepada Allah SWT kerena telah diselamatkan dari maut lautan.

“Alhamdulillah” ungkapnya berkali-kali dengan mata masih berkaca-kaca mengenang peristiwa itu.

Ucok menyesalkan hingga saat ini tidak adanya perhatian pihak terkait terhadap korban.

Padahal semua korban selamat membeli tiket resmi dan ada asuransinya.

Selain itu, Ucok juga berharap adanya perhatian pelaku transportasi terhadap kelayakan kapal (laik layar) saat beroperasi.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

Berita Terkini