SERAMBINEWS.COM- Pada hari Selasa (22/1/2025), Presiden AS Donald Trump berjanji akan mengenakan tarif baru terhadap Uni Eropa dan mengancam akan menerapkan bea masuk 10 persen terhadap impor dari China.
Ini berkaitan dengan masalah perdagangan dan penyelundupan fentanil dari China ke AS melalui Meksiko dan Kanada.
yang juga melibatkan sejumlah bahan kimia prekursor yang diduga diselundupkan lewat jalur kucing, mengarah ke peningkatan ketegangan dalam hubungan dagang internasional.
Dilansir dari kantor berita Reuters pada Rabu (22/1/2025), Trump menyampaikan ancamannya kepada wartawan di Gedung Putih, setelah sebelumnya tidak langsung mengenakan tarif yang dijanjikan selama kampanye.
Namun, ia menegaskan bahwa tujuannya adalah untuk mengatasi surplus perdagangan yang merugikan AS dengan negara-negara seperti Uni Eropa, China, Meksiko, dan Kanada.
Ancaman tarif baru ini juga terkait dengan upaya Trump menekan Kanada dan Meksiko agar menghentikan perdagangan migran ilegal dan fentanil.
Penasihat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro, menyebutkan bahwa tarif tersebut bertujuan untuk menekan kedua negara tersebut, karena banyak warga AS yang meninggal karena overdosis fentanil.
Trump juga menandatangani sebuah nota kesepahaman perdagangan yang mengarah pada tinjauan komprehensif terhadap masalah perdagangan, termasuk defisit perdagangan, praktik perdagangan yang tidak adil, dan manipulasi mata uang oleh negara-negara mitra, termasuk China.
Hasil tinjauan ini diharapkan akan memberikan rekomendasi untuk solusi, termasuk kemungkinan penerapan tarif tambahan.
Pendekatan Trump yang lebih hati-hati dalam mengenakan tarif memberikan dampak positif pada pasar saham AS, meskipun ancaman terhadap China dan Uni Eropa dapat memperlambat momentum tersebut.
Meksiko dan Kanada merespons dengan sikap yang lebih diplomatis, dengan Meksiko menyatakan tidak akan merundingkan ulang perjanjian perdagangan bebas dengan AS hingga 2026.
Para petani di AS khawatir bahwa tarif baru dapat merugikan ekspor mereka, terutama ke Meksiko dan Kanada, yang merupakan pasar penting bagi jagung dan etanol.