Kajian Islam

Begini Pengertian Taaruf dalam Islam, Proses, dan Etika Sesuai Ajaran Rasulullah

Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI TAARUF - Proses taaruf sesuai dengan ajaran Rasulullah Saw berdasarkan penjelasan Ustadz Abdul Somad (UAS) dan Buya Yahya.

Taaruf sebagaimana disampaikan oleh Buya Yahya bukan seperti anggapan banyak kalangan muda saat ini.

Yakni saling chattingan atau telponan melalui WhatsApp.

Yang demikian itu, kata Buya Yahya bukan disebut dengan taaruf.

Proses taaruf sesuai dengan ajaran Rasulullah

Mengenai proses taaruf, juga sudah pernah dijelaskan oleh Ustad Abdul Somad secara terpisah.

Penjelasan itu disampaikan dalam video kajiannya yang diunggah di kanal YouTube resminya, Ustadz Abdul Somad Official.

Baca juga: ISTRI Jangan Pernah Ceritakan Hal Ini Pada Suami, Buya Yahya : Nanti Bisa Dilepas Suami Selamanya

Baca juga: Sudah Lama Menikah Tapi Belum Punya Anak? Buya Yahya : Dengarkan Nasehat Ini Ternyata Ada Hikmahnya

Disebutkan Ustad Abdul Somad dalam video penjelasannya itu, ada beberapa proses taaruf yang benar sesuai dengan hadist Nabi Muhammad Saw.

Yang pertama ialah tidak boleh berdua-duaan.

Ini sebagaimana sabda rasulullah yang disampaikan oleh UAS dalam hadis berikut.

لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ مَعَ ذِي مَحْرَمٍ

Artinya :
"Janganlah seorang pria berduaan dengan seorang wanita kecuali bersama mahram.”

Laki-laki yang ingin menjalani taaruf datang dan menemui wanita yang ingin ia kenal di kediamannya.

Saat ditemui, wanita tersebut harus didampingi oleh ayah atau ibunya, namun tidak perlu mengundang seluruh kerabatnya lantaran bukan proses meminang.

Selanjutnya, laki-laki melihat telapak tangan atau wajah wanita tersebut.

Seperti disampaikan oleh UAS, ini bertujuan untuk mengetahui apakah wanita tersebut adalah orang merdeka atau hamba sahaya.

Halaman
1234

Berita Terkini