SERAMBINEWS.COM - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dikabarkan akan menarik pasukannya dari poros Netzarim di Jalur Gaza yang memisahkan Jalur Gaza tengah dan Jalur Gaza selatan.
"Setelah satu tahun tiga bulan Brigade ke-36 menyerbu poros Netzarim selama manuver menuju laut, dan bertemu dengan Brigade ke-162 yang melakukan manuver dari poros pantai, pasukan Israel akan mundur sepenuhnya dari poros tersebut," lapor media Israel, Yedioth Ahronoth, Sabtu (8/2/2025).
"Pasukan Israel tidak memberikan komentar apa pun tentang penarikan pasukan yang akan segera dilakukan, dan juga tidak ada pejabat politik yang membahasnya," lanjutnya.
Rekaman yang disiarkan oleh Al Jazeera menunjukkan tentara pendudukan Israel membakar peralatan militer saat mereka mundur dari poros Netzarim.
Sebelumnya, media Israel melaporkan tentara Israel akan memulai proses penarikan diri dari poros tersebut pada Minggu (9/2/2025) pukul enam pagi waktu setempat.
Laporan tersebut mengatakan penarikan pasukan Israel dari Netzarim dilakukan menurut kesepakatan yang menetapkan proses penarikan akan selesai pada hari ke-22 dimulainya perjanjian gencatan senjata di Gaza antara Israel dan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) yang dimulai pada 19 Januari lalu.
Baca juga: Israel Pasang Gelang Berisi Ancaman ke Tahanan Palestina yang Dibebaskan
Tentara Israel telah membentuk poros Netzarim, yang membentang dari Kibbutz Be'eri di wilayah Gaza hingga Laut Mediterania, dengan panjang 8 kilometer dan lebar 7 kilometer, dengan tujuan mengisolasi bagian utara Jalur Gaza dari bagian tengah dan selatannya, dan mengamankan pergerakan pasukannya di antara daerah konsentrasi militer.
Poros tersebut dikenal di Israel sebagai pusat operasi militer setelah invasi darat Jalur Gaza pada Oktober 2023.
Lokasi tersebut memainkan peran utama dalam membagi Jalur Gaza secara geografis dan sosial, yang menyebabkan isolasi ribuan keluarga dan memperburuk situasi kemanusiaan di wilayah utara.
Dalam klip video yang disiarkan oleh Channel12 Israel, seorang perwira di tentara pendudukan tampak mengeluarkan instruksi kepada pasukannya untuk mundur dari poros, yang mengindikasikan tentara akan segera kembali.
Meskipun belum ada pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh kantor IDF mengenai penarikan diri tersebut, pembongkaran pangkalan militer Israel di Netzarim masuk dalam kesepahaman gencatan senjata, setelah tahap kelima perjanjian dilaksanakan dengan lancar, menurut sumber media Israel.
Baca juga: Netanyahu Ngamuk Usai 3 Sandera Israel Dibebaskan, Janji Hancurkan Hamas, Ada Apa?
Perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan di Gaza mulai berlaku pada 19 Januari, dan mencakup tiga tahap, yang masing-masing berlangsung selama 42 hari.
Selama tahap pertama, mediator Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat akan menengahi negosiasi antara Israel-Hamas untuk memulai tahap kedua, kemudian tahap ketiga.
Sebelumnya, Israel menarik pasukannya dari Netzarim bagian utara pada Januari lalu, yang memungkinkan warga Gaza yang mengungsi untuk kembali ke Jalur Gaza utara melalui jalan Salah al-Din.
Sementara itu, pasukan Israel mempertahankan beberapa posisi di sisi timur jalan Salah al-Din, dekat perbatasan Israel.