Lalu, banyak berangapan di masyarakat bahwa konsumsi obat secara terus menerus dapat mengakibatkan pada gangguan ginjal, yang berujung pada kerusakan fungsi ginjal.
dr Zicky menjelaskan bahwa tidak ada hubungan sama sekali mengkonsumsi obat hipertensi dengan kerusakan ginjal.
“Obat itu banyak yang di buang di liver dan bukan di ginjal. Terkait obat hipertensi bukan gara-gara obat hipertensi ginjalnya bermasalah tapi hipertensinya tidak ditangani dengan benar. Sehingga memberikan komplikasi,” terangnya.
Dikatakannya, jika hipertensi dibiarkan akan berakibat pada kerusakan organ seperti mengakibatkan serangan jantung, strok, kebutaan, gangguan pembulu darah tepi, hingga pada gangguan ginjal.
“Makanya kalau ada sering sakit kepala dan tidak enak pada tubuh, kalau ditensi pasti tekanan darahnya naik. Bukan tekanan darah naik yang menyebabkan sakit kepala. Jadi jangan beranggapan seperti itu,” papar dr Zicky.
Karena itu, dia meminta kepada pasien untuk sering kontrol dan mendengarkan setiap anjuran dokter, dan juga jangan menghentikan obat secara mandiri.
“Hipertensi bisa aman (terkontrol). Tapi kalau hipertensi tidak diamankan maka dia akan memberikan komplikasi dan bisa memberikan kerusakan organ bahkan kematian di kemudian hari,” pungkasnya.
(Serambinews.com/Agus Ramadhan)