Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Semangka tumbuh subur di tanah Aceh Singkil.
Terutama di daerah dekat pesisir seperti Kecamatan Singkil Utara.
Tak mengherankan jika buah bernama ilmiah citrullus lanatus, menjadi tanaman favorit untuk dibudidayakan oleh petani setempat.
Semangka dari Singkil Utara, juga dikenal berukuran besar serta manis. Semanis cuan yang didapat dari penjualan semangka.
Budidaya semangka tidaklah repot. Cukup dengan modal kecil, namun hasilnya lumayan.
Maklum keuntungan dari budidaya semangka lebih dari 50 persen dari modal.
Tinggal lagi kemauan serta sedikit kerja keras dalam mengolah tanah.
Baca juga: Manfaat Semangka untuk Kesehatan, Memenuhi Kebutuhan Cairan dan Kaya Nutrisi
Masa tanam hingga panen juga cukup singkat. Dalam tempo dua bulan semangka sudah bisa dipanen.
"Dari tanam 60 hari sudah panen," kata Herman pembudidaya semangka di kawasan Singkil Utara, Minggu (23/2/2025).
Dalam sekali masa tanam semangka setidaknya dapat dipanen tiga kali.
Hal itu untuk memastikan hanya semangka yang matang sempurna yang dipanen.
Herman menanam sekitar 800 semangka dengan biaya sekitar Rp 4 juta.
Pada panen pertama mendapat 1,7 ton atau 1.700 kilogram. Dijual dengan harga borongan kepada pengepul Rp 4.500 per kilogram.
Dengan demikian dalam panen perdana meraih Rp 7.650.000. Pendapatan tersebut sudah melebihi dari biaya tanam.