Kajian Islam

Buya Yahya dan UAS Jelaskan Hukum Ikan Asin yang Tidak Dibersihkan Kotorannya

Penulis: Yeni Hardika
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

IKAN ASIN - Ilustrasi ikan asin yang telah dikeringkan dan ditata di atas piring kayu. Dua dai kondang Tanah Air, Buya Yahya dan Ustadz Abdul Somad atau UAS menjelaskan kotoran ikan termasuk najis, namun ada pengecualian. 

Buya Yahya menyampaikan hal ini sebagaimana dikutip unggahan video YouTube Al-Bahjah Tv berjudul Hukum Kotoran Ikan Buya Yahya Menjawab.

SERAMBINEWS.COM - Dua dai kondang Tanah Air, Buya Yahya dan Ustadz Abdul Somad atau UAS menjelaskan kotoran ikan termasuk najis, namun ada pengecualian. 

Jika ikan asin berukuran besar, kotorannya harus dibersihkan sebelum dikonsumsi.

Namun, pada ikan kecil seperti teri atau belut berukuran kecil, kotorannya dimaafkan karena sulit dibersihkan.

Oleh karena itu, hukum ikan asin yang tidak dibersihkan kotorannya bergantung pada ukuran ikan dan kemudahan dalam membersihkannya.

Buya Yahya menyampaikan hal ini sebagaimana dikutip unggahan video YouTube Al-Bahjah Tv berjudul Hukum Kotoran Ikan Buya Yahya Menjawab.

"Jadi kotoran ikan itu juga najis. Kecuali kotoran ikan yang susah dibersihkan," ujar Buya Yahya.

Baca juga: Ikan Asin Tidak Dibuang Kotoran Perutnya, Apakah Seluruh Dagingnya Jadi Najis? Begini Penjelasan UAS

Lantas, bagaimana dengan ikan asin yang belum dibersihkan kotoran perutnya ?

Apakah kotoran itu membuat seluruh daging ikan asin menjadi najis ?

Soal ini sebenarnya sudah pernah dibahas oleh dai kondang asal Riau Ustadz Abdul Somad.

Penjelasan itu disampaikan dalam sebuah video yang diunggah di channel YouTube resminya, Ustadz Abdul Somad Official. 

Berikut Serambinews.com rangkum penjelasan Ustadz Abdul Somad soal hukum ikan asin tak dibuang kotorannya.

Hukum ikan asin tak dibersihkan kotoran perutnya

Baca juga: Cium Istri Dapat Batalkan Puasa, Benarkah? Simak Penjelasan Hukumnya Menurut Ustad Abdul Somad

Pembahasan mengenai kotoran ikan asin yang tidak dibersihkan ini disampaikan UAS menjawab pertanyaan dari salah seorang jamaah, usai kajian kitab Fathul Mubin bertajuk Beri Tau Aku Tentang Islam, yang ditayangkan secara Live Streaming pada 2020 lalu.

Halaman
1234

Berita Terkini