Ia juga membangun irigasi, memperbaiki infrastruktur, dan mendukung para petani serta pedagang kecil agar mereka bisa berkembang secara mandiri.
Tegas terhadap koruptor
Umar bin Abdul Aziz percaya bahwa keadilan adalah fondasi utama peradaban yang maju. Ia sangat keras dalam menindak para pejabat yang korup dan memastikan bahwa hukum Islam diterapkan secara adil, tanpa pandang bulu.
Salah satu contoh nyata dari keadilannya adalah saat ia mengembalikan tanah dan harta yang sebelumnya dirampas oleh penguasa sebelumnya kepada pemiliknya yang sah. Tindakan ini menunjukkan bahwa ia tidak tergoda oleh kekuasaan dan hanya berorientasi pada kesejahteraan umat.
Ia juga menegakkan hak-hak nonmuslim yang hidup di wilayah kekuasaannya. Ia melindungi mereka dari ketidakadilan dan memastikan bahwa mereka mendapatkan hak-hak yang seharusnya mereka miliki. Hal ini membuat pemerintahannya dihormati, bahkan oleh orang-orang yang bukan muslim.
Ramadhan dan zakat fitrah
Bulan Ramadhan merupakan waktu yang sangat istimewa bagi Umar bin Abdul Aziz. Ia memahami bahwa Ramadhan bukan hanya tentang ibadah spiritual, melainkan juga tentang ibadah sosial. Salah satu bentuk nyata dari ibadah sosial ini adalah kewajiban membayar zakat fitrah.
Umar menekankan pentingnya zakat fitrah dalam menyempurnakan ibadah puasa. Ia menyadari bahwa banyak orang miskin yang mungkin tidak bisa merayakan Idulfitri dengan layak jika tidak ada zakat fitrah. Oleh karena itu, ia memastikan bahwa setiap muslim yang mampu wajib membayar zakat fitrah sebelum hari raya Idulfitri. Zakat fitrah yang dikumpulkan disegerakan untuk didistribusikan kepada fakir miskin agar mereka juga bisa merasakan kebahagiaan di hari kemenangan.
Di masa kepemimpinan Umar, pejabat yang menyelewengkan zakat akan dihukum berat karena zakat adalah hak orang-orang yang membutuhkan. Bagi Umar, zakat fitrah adalah manifestasi nyata dari kebersamaan dalam Islam.
Ia ingin memastikan bahwa ketika umat Islam merayakan Idulfitri, tidak ada seorang pun yang merasa lapar atau tersisihkan.
Warisan Umar bagi dunia Islam
Meski Umar bin Abdul Aziz hanya memerintah selama dua tahun lima bulan, dampak dari kebijakannya sangat luar biasa. Ia membuktikan bahwa jika zakat dikelola dengan baik dan pemerintahan dijalankan dengan adil, kemiskinan bisa dihapuskan dan kesejahteraan bisa dicapai.
Hingga kini, banyak pemimpin yang menjadikannya sebagai sumber inspirasi dalam mengelola keuangan negara dan sistem kesejahteraan sosial.
Konsep zakat sebagai alat untuk membangun ekonomi dan menghapus kemiskinan tetap relevan dan bisa diterapkan di berbagai negara muslim saat ini.
Berdasarkan perjalanan sejarah ini, kita dapat mempelajari dan meneladani bahwa Khalifah Umar bin Abdul Aziz adalah contoh pemimpin yang memahami bahwa Islam bukan hanya ajaran spiritual, melainkan juga sebuah sistem sosial yang dapat menciptakan keadilan dan kemakmuran.