Prof Mujiburrahman mengutip Surat Ali Imran ayat 133-135, yang menegaskan bahwa memaafkan adalah sifat orang bertakwa.
Menurutnya, kematangan dan kedewasaan Menag dalam menyikapi tuduhan tak berdasar menunjukkan kualitas kepemimpinan yang patut diteladani.
"Beliau bukan hanya seorang menteri, tapi juga seorang ulama yang dihormati,” papar dia.
“Beliau adalah ulama kharismatik yang menguasai tafsir Alquran dengan sangat baik,” bebernya.
“Kapasitas keilmuannya sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal diakui luas dan ketokohannya sangat disegani di seluruh Indonesia," kata Mujiburrahman.
Ia berharap, sikap Menag ini menjadi cermin bagi pemimpin lainnya, termasuk gubernur, wali kota, bupati, dan rektor di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam.
"Keteladanan semacam ini yang dibutuhkan dalam kepemimpinan nasional," ujarnya.(*)