Perang Gaza

Analis: Perang Israel Terus Berlanjut tanpa Tujuan, tidak ada Logika

Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

OPERASI DARAT - Zionis Israel mulai melancarkan operasi militer melalui darat ke Jalur Gaza.

SERAMBINEWS.COM - Perluasan serangan militer Israel dilakukan dengan tujuan untuk menduduki kembali Gaza atau setidaknya sebagian darinya, menurut Gideon Levy, kolumnis di media berita Israel Haaretz.

"Tidak seorang pun dapat menganggap serius klaim Israel bahwa (dimulainya kembali perang) ini akan membawa ... pembebasan para sandera. Karena kita tahu sekarang bahwa tekanan (militer) tidak akan menyelamatkan para sandera," kata Levy kepada Al Jazeera, yang berbicara dari Tel Aviv.

“Dan di sinilah keluarga (para tawanan) ikut campur, yang mengatakan bahwa ini semua adalah demi keuntungan politik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.”

Levy mengatakan perang ini “mengerikan dan menakutkan” karena perundingan gencatan senjata belum menghasilkan apa-apa, dan tidak ada yang bisa menghentikan Israel, mengingat dukungan AS.

“Kita berada dalam situasi putus asa. Perang terus berlanjut tanpa tujuan. Pentungan terus berlanjut tanpa tujuan. Orang-orang yang tidak bersalah (dibunuh)] setiap hari,” katanya.

“Dan saya tidak melihat akhir. Bagaimana ini akan berakhir? Hamas tidak akan menyerah karena mereka tidak akan kehilangan apa pun. Dan Israel tidak dapat dihentikan.”

Israel Perluas Serangan Darat di Gaza, Berupaya Merebut Tanah Palestina yang Luas

Media Israel melaporkan bahwa militer memperluas operasi daratnya di Gaza, termasuk di Rafah selatan.

Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan pasukan akan bergerak untuk membersihkan wilayah Gaza dan infrastrukturnya, dan merebut wilayah luas yang akan ditambahkan ke wilayah keamanan Negara Israel, menurut The Times of Israel.

Katz membenarkan bahwa operasi tersebut sekarang sedang berlangsung di Rafah, Radio Angkatan Darat Israel melaporkan.

Pengumuman itu muncul setelah militer memerintahkan penduduk Rafah serta Beit Hanoon utara dan Beit Lahiya untuk melarikan diri.

Puluhan keluarga yang terjebak di Rafah mengeluarkan panggilan darurat

Jurnalis Al Jazeera Arab melaporkan bahwa puluhan keluarga Palestina yang terjebak di kota selatan menyerukan komunitas internasional untuk membantu mengevakuasi mereka.

Seruan itu muncul setelah Israel mengumumkan memperluas serangan daratnya ke Rafah.

Menurut AJA, keluarga-keluarga tersebut saat ini terjebak di kawasan Khirbet al-Adas di Rafah.(*)

Berita Terkini