Mayat dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan untuk proses autopsi dan hasil awal mengindikasikan adanya dugaan pembunuhan berencana.
Diduga, Michael menjadi korban perampokan yang berubah jadi pembunuhan.
Mobilnya belum ditemukan, tapi polisi mengantongi petunjuk kuat.
Dua tersangka kini sudah diamankan. Mereka ditangkap tidak lama setelah penemuan mayat Michael.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Bayu Putro Wijayanto, membenarkan proses penyelidikan yang tengah berlangsung intensif.
"Sabar, sedang dalam proses. Pelaku sudah kita amankan, motifnya kuat mengarah ke perampokan yang disertai pembunuhan," ujarnya singkat.
Di rumah duka, isak tangis pecah tak terbendung. Ibunda Michael jatuh pingsan berkali-kali.
Ayahnya hanya bisa memeluk foto terakhir sang anak. Harapan mereka untuk bisa melihat Michael pulang, hancur seketika.
Baca juga: Wanita Usia 59 Tahun di Bogor Tewas Dibunuh, Tubuh Korban Penuh Luka, Sosok Pelaku Terungkap
Sosok Michael Frederick Pakpahan
Michael Frederick Pakpahan adalah alumni Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU).
Ia sempat menimba ilmu di jurusan Agroteknologi stambuk 2017.
Selepas tamat kuliah, Michael bekerja sebagai sopir taksi online.
Sebelum dinyatakan hilang dan ditemukan tewas, korban mengendarai mobil Rush hitam bernomor polisi BK 1273 QF.
Dalam poster yang viral di media sosial disebutkan, bahwa korban sempat mengantarkan penumpang ke Jalan Besar Tanjung Slamet 72.
Namun, dari hasil track GPS, tiba-tiba pesanan antaran penumpang itu dicancel di tengah jalan.