Pendulang Emas yang Tewas Dibantai KKB Bertambah Jadi 16 Orang, Jenazah Dimakamkan Secara Massal

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KORBAN KKB PAPUA DIMAKAMKAN - Sebanyak 14 jenazah pendulang emas korban pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dimakamkan secara massal di tempat pemakaman umum Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan pada Senin (14/4/2025). Jenazah ke-16 korban pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, teridentifikasi sebagai Ferdina Buma. Dok. Satgas Damai Carstenz

SERAMBINEWS.COM, YAHUKIMO - Pendulang emas yang menjadi korban pembantaian kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, bertambah menjadi 16 orang.

Aparat gabungan TNI-Polri telah berhasil mengevakuasi 16 jenazah pendulang emas yang menjadi korban pembantaian KKB.

Jenazah-jenazah tersebut telah diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. 

Jenazah ke-16 korban pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, teridentifikasi.

Korban yang dievakuasi Rabu (16/4/2025) teridentifikasi sebagai Ferdina Buma, pria asal Kampung Rumusu, Papua Tengah.

Korban lahir di Nabire pada 30 April 1995, jenis kelamin laki-laki.

Dia berdomisili di Jalan Nabi Re Ilaga KM 36, Kampung Rumusu, Papua Tengah.

Saat ini seluruh jenazah telah diserahkan ke pihak keluarga setelah Satgas Ops Damai Cartenz bersama Tim DVI Polri mengumumkan hasil identifikasi jenazah yang ditemukan di lokasi Muara Kum.

 
Proses identifikasi dilakukan berdasarkan kecocokan tiga data sekunder yang dikumpulkan dari data antemortem dan postmortem dengan label IHK 2025-015.

Jenazah ditemukan di lokasi Muara Kum, dan dievakuasi serta diidentifikasi sebagai Ferdina Buma.

"Saat ini jenazah sudah diserahkan langsung kepada pihak keluarga," ungkap Commander DVI sekaligus Karumkit RS Bhayangkara TK. II Jayapura, AKBP dr Romy Sebastian.

Ia mengapresiasi seluruh elemen yang terlibat dalam proses penanganan jenazah, termasuk dalam evakuasi terakhir ini.

"Keberhasilan mengidentifikasi seluruh korban ini adalah hasil kerja keras bersama. Identifikasi bukan hanya soal data medis, tetapi juga tentang kemanusiaan dan memberi kepastian kepada keluarga korban. Kami pastikan setiap langkah dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan menghormati hak para korban," ujar AKBP Romy Sebastian.

Baca juga: Tewas Dibantai KKB, 14 Jenazah Pendulang Emas Dimakamkan secara Massal di Yahukimo


Sebelumnya, petugas telah berhasil mengevakuasi 15 jenazah korban.

Dengan teridentifikasinya Ferdina Buma, total 16 jenazah yang diterima di RSUD DKI Yahukimo kini telah seluruhnya teridentifikasi dan diserahkan kepada keluarga masing-masing.

"Ini adalah tanggung jawab kami sebagai bagian dari Polri dan tim kemanusiaan. Kami hadir bukan hanya untuk memberi kepastian identitas, tapi juga untuk menumbuhkan rasa kepercayaan masyarakat terhadap kehadiran negara di tengah duka," tambahnya.

Kaops Damai Cartenz, Brigjen Pol Dr. Faizal Ramadhani, didampingi menyampaikan penghargaan atas kerja cepat dan profesional dari tim DVI yang telah menyelesaikan proses identifikasi dengan penuh dedikasi.

"Kami sangat mengapresiasi kerja keras tim DVI Polri dan seluruh pihak yang terlibat. Ini adalah bentuk nyata dari komitmen Polri untuk selalu hadir memberikan kepastian dan pelayanan terbaik kepada masyarakat, aparat keamanan juga akan terus melakukan pengejaran terhadap para pelaku," tegas Brigjen Faizal.

Dengan rampungnya proses identifikasi ini, Tim DVI Polri Ops Damai Cartenz berharap kehadirannya tidak hanya memberikan kejelasan tentang identitas para jenazah tetapi juga memberikan ketenangan bagi seluruh keluarga jenazah korban.

Baca juga: Sosok KKB Aibon Kogoya yang Klaim Tembak Prajurit TNI, Ini Rekam Jejaknya

Dimakamkan Secara Massal

Sebanyak 14 jenazah pendulang emas yang menjadi korban pembantaian kelompok kriminal bersenjata (KKB) dimakamkan secara massal di Dekai, ibu kota Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Selasa (15/4/2025). 

Sementara itu, satu jenazah lainnya telah dibawa ke Kabupaten Boven Digoel untuk diserahkan kepada pihak keluarga.

"Total ada 15 jenazah yang ditemukan. Ada 14 jenazah yang dimakamkan massal di Yahukimo dan 1 jenazah di Boven Digoel," kata Komisaris Besar Polisi Yusuf Sutejo, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Rabu (16/4/2025).

Yusuf menjelaskan bahwa keluarga yang hadir dalam penyerahan jenazah memutuskan untuk melakukan pemakaman massal di Yahukimo, mengingat kondisi jenazah yang sudah tidak memungkinkan untuk diterbangkan ke daerah asal masing-masing korban.

 "Jenazah korban sudah membusuk, sangat berisiko jika dibawa keluar dari Yahukimo, karena akan menjadi infeksius di daerah tujuan. Oleh karena itu, disepakati untuk dimakamkan di Yahukimo," ujarnya.

Direktur RSUD Dekai, dr Glenn M Nurtanyo, menambahkan bahwa pemakaman dilakukan di Dekai karena kondisi jenazah yang tidak memungkinkan untuk dipindahkan.

“Jenazah sudah mengalami proses dekomposisi atau pembusukan sehingga tidak memungkinkan dipindahkan atau diterbangkan ke daerah asal."

 "Untuk mencegah risiko penyebaran infeksi, pemakaman akan dilakukan di Dekai. Ini bukan karena soal biaya, tetapi pertimbangan medis,” ungkapnya.

 Peristiwa pembantaian terhadap 15 pendulang emas ini terjadi pada Minggu (6/4/2025) dan Senin (7/4/2025) di lokasi penambangan rakyat yang berada di Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Pegunungan Bintang.

 

Berikut ini 16 jenazah pendulang emas yang ditemukan saat operasi gabungan TNI-Polri:

1.Wawan Tangahu, Dusun III, Kab. Bolmon Selatan, Sulawesi Utara (TKP Area 22 pendulangan emas Yahukimo)

2.Suardi Laode alias Kaswadi, Dusun III, Kab. Bolmon Selatan, Sulawesi Utara (TKP Area 22 pendulangan emas Yahukimo)

3. Stenli Humena, Kampung Kalama Darat, Kab. Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara (TKP Muara Kum) 

4. Yuda Lesmana, Kos Jalan Paradiso, Dekai (TKP Camp Muradala, Kampung Bingki) 

5. Riki Rahmat, Desa Ranomolua Kec. Besulutu Kab. Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (TKP Camp Muradala, Kampung Bingki) 

6. Muhammad Arif, Kos Pemukiman Jalur II Dekai (TKP Camp Muradala, Kampung Bingki) 

7. Safaruddin, Kos Pemukiman Jalur II Dekai (TKP Camp Muradala, Kampung Bingki) 

8. Abdur Raffi Batu Bara, Kos Pemukiman Jalur II Dekai (TKP Camp Muradala, Kampung Bingki)

9. Stefanus Gisbertus, Desa Tala, Kab. Seram Barat, Maluku (TKP Tanjung Pamali, Distrik Seradala)

10.  Zamroni, Dukuh Dulak Desa Gantungan, Kab. Tegal, Jawa Tengah (TKP Tanjung Pamali, Distrik Seradala)

11. Rusli, Desa Buti, Kab. Merauke, Papua (TKP Area 22 pendulangan emas Yahukimo)

12. Sahar, Desa Pasare Apua, Kab. Bombana, Sulawesi Tenggara (TKP Area 33 pendulangan emas Yahukimo)

13.  Saharudin, Desa Toddolimae, Kec. Tompobulu, Kab. Maros, Sulawesi Selatan (TKP Area Kepala Air Mumok)

14. Haidil Isdar, Kel. Boddie, Kec. Mandelle, Kab. Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan (TKP Tanjung Pamali)

15.  Ariston Kamma, Tantanan Tallunglipu, Sulawesi Selatan (sudah diserahkan pihak keluarga di Boven Digoel)

16. Ferdina Buma, pria asal Kampung Rumusu, Papua Tengah.

 Peristiwa tragis ini menyoroti situasi keamanan yang semakin memburuk di wilayah tersebut, di mana KKB terus melakukan tindakan kekerasan terhadap masyarakat sipil.

Baca juga: Korban Pembantaian KKB di Yahukimo Bertambah, 13 Jenazah Ditemukan, Berikut Daftar Namanya

OPM Bertanggung Jawab

Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) - Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengeklaim telah membunuh 11 orang pendulang emas di pedalaman Yahukimo, Papua Pegunungan.

Peristiwa ini dilaporkan Panglima TPNPB Kodap XVI Yahukimo, Elkius Kobak kepada Markas Pusat Komnas TPNPB, dan diterima Juru Bicara OPM, Sebby Sambom, Selasa (8/4/2025) malam.

Elkius Kobak dalam laporannya menyebut pasukannya telah membantai 11 pendulang emas yang dituding sebagai anggota militer pemerintah Indonesia. 

Para korban dituduh melakukan penyamaran.

Sebby Sambom dalam keterangannya kepada Tribun-Papua.com, menyebut aksi pembantaian oleh TPNPB-OPM dilancsarkan selama tiga hari, sejak 6 hingga 8 April 2025. 

Operasi dilancarkan Elkius Kobak cs dengan bantuan PNPB Kodap III Ndugama Derakma.

"Pembunuhan tersebut dilakukan selama tiga hari berturut-turut hingga Selasa," ujar Sebby Sambom.

TPNPB, lanjut Sebby, menyampaikan pesan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk segera menghentikan pengiriman pasukan ke Papua yang disebut mereka digunakan sebagai pendulang emas, tukang bangunan, atau pekerjaan lainnya.

Mereka menegaskan akan menindak tegas anggota TNI yang bertugas di luar fungsi militer. 

TPNPB OPM kembali mengeklaim telah membunuh lima penambang emas di Kali Kabur, Korowai, wilayah Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Juru Bicara OPM, Sebby Sambom dalam keterangan tertulis kepada Tribun-Papua.com, Kamis (10/4/2025) menyebut Yosua Sobolim dan Kempes Matuan, dua pimpinan TPNPB-OPM wilayah Yahukimo, memimpin langsung operasi pembantaian para pekerja tambang di Kali Kabur.

Namun identitas kelima korban tidak disebutkan.

Sebby menyebut operasi berlangsung Rabu (9/4/2025) siang sampai sore.

Mereka menuding lima korban sebagai anggota militer Indonesia.

"Penambangan ilegal di Kali Kabur yang dilakukan oleh militer pemerintah Indonesia kerap kali melakukan pemantauan udara menggunakan kamera drone dari Kali Kabur ke Markas TPNPB," kata Sebby.

"Jika aparat militer pemerintah Indonesia mau kejar kami silakan datang ke Kota Dekai, kami ada di kota dan sedang melakukan misi operasi di wilayah kami," sambungnya.

Sementara itu, Panglima TPNPB Kodap XVI Yahukimo, Elkius Kobak menyatakan bertanggung jawab atas rangkaian aksi pembunuhan sejak 6 April 2025.

Dalam pernyataannya, Elkius Kobak menyebut pasukan TPNPB Kodap XVI Yahukimo hari ini telah melakukan operasi dan siaga di pusat Kota Dekai dalam rangka melancarkan aksi susulan.

"Jika militer pemerintah Indonesia mau kejar kami silakan datang ke markas kami, kami sangat siap layani," katanya.

 

Baca juga: Perumda Rakor dengan Bank Aceh dan Bappeda, Bahas Pengelolaan Air Bersih Profesional Berbasis Data 

Baca juga: Api Amuk Rumah Warga Alue Padee Abdya di Siang Hari, 1 Sepmor Ikut Hangus

Baca juga: Danrem ke Asrama TNI di Langsa yang Terbakar, Ini Pesannya untuk Percepat Proses Pembangunan

Berita Terkini