Dan dengan berkembangnya teknologi AI generatif seperti ChatGPT, para ahli memperingatkan bahwa angka ini bisa meningkat drastis dalam beberapa tahun ke depan.
Apakah Kesopanan Tetap Penting?
Meski terdengar sepele, banyak ahli meyakini bahwa bersikap sopan kepada AI tetap penting dan membawa dampak nyata pada kualitas interaksi.
Kurtis Beavers, Direktur Tim Desain Microsoft Copilot, bahkan secara terbuka mendorong penggunaan bahasa sopan saat berinteraksi dengan AI.
Ia mengatakan, “Permintaan yang sopan membantu menghasilkan keluaran yang sopan dan kolaboratif.”
Menurut Beavers, nada perintah pengguna sangat memengaruhi cara AI membalas.
Jika pengguna bersikap sopan, kemungkinan besar AI akan membalas dengan cara yang juga sopan, ramah, dan profesional.
Hal ini juga ditegaskan oleh Microsoft WorkLab, sebuah publikasi digital resmi milik Microsoft yang membahas integrasi AI dalam dunia kerja.
Dalam salah satu artikelnya, mereka menulis:
“Ketika pengguna menunjukkan kesopanan, kemungkinan besar AI akan bersikap sopan pula.”
Kesopanan terhadap AI ternyata bukan sekadar ide unik.
Sebuah survei pada tahun 2024 menunjukkan bahwa sekitar 67 persen pengguna di Amerika secara teratur menggunakan bahasa sopan seperti “tolong” dan “terima kasih” saat berbicara dengan chatbot.
Dari kelompok tersebut, 55 persen percaya bahwa bersikap sopan adalah hal yang benar secara etika, bahkan saat berbicara dengan mesin.
Menariknya, 12 persen lainnya mengaku bahwa mereka bersikap sopan “sebagai asuransi kalau-kalau AI suatu hari memberontak.”
Meskipun biaya listrik dari ucapan-ucapan sopan mungkin terlihat besar dalam skala perusahaan seperti OpenAI, banyak orang tetap percaya bahwa kesopanan adalah bagian penting dari interaksi manusia bahkan dengan mesin.
Sam Altman sendiri tidak menyarankan pengguna untuk berhenti bersikap sopan.
Meskipun ia mengakui mahalnya biaya yang harus dikeluarkan, ia tetap menyebut biaya itu sebagai sesuatu yang “digunakan dengan baik.”
Baca juga: Gara-Gara Trump, Emas Meledak ke Level Tertinggi Sepanjang Masa!
(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)