Gagasan itu setelah adanya komitmen HRB bersama Wakil Menteri HAM RI, Mugianto dalam pertemuan yang berlangsung, Rabu (23/4/2025) di Jakarta.
Laporan Khalidin Umar Barat I Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Subulussalam Haji Rasyid Bancin atau HRB kembali melakukan gebrakan dengan menggagas Subulussalam sebagai Human Right City atau Kota Ramah HAM.
Gagasan itu setelah adanya komitmen HRB bersama Wakil Menteri HAM RI, Mugianto dalam pertemuan yang berlangsung, Rabu (23/4/2025) di Jakarta.
Human Right City adalah kota yang masyarakatnya memiliki kesadaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
HRB menjelaskan program Kota Ramah Hak Asasi Manusia (HAM) bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat berdasarkan standar HAM.
Hal ini katanya juga sebagai realisasi pengakuan, penghormatan dan pemenuhan HAM masyarakat perkotaan oleh pemerintah daerah.
Dalam hal ini ada asas saling menghargai, toleransi, dan menghormati hak-hak asasi orang lain.
Baca juga: Trump Digugat! Aktivis HAM AS Lawan Sanksi Brutal ke Jaksa ICC
"Jika ini terwujud maka akan tercipta kondisi kehidupan yang damai dan harmoni di mana setiap warga merasa aman dan nyaman," terang HRB.
Menurut HRB, kenyamana dan harmoni bermasyarakat inilah yang akan diperjuangkan selaku Wali Kota Subulussalam.
Dalam pertemuannya dengan Wakil Menteri HAM RI, Mugianto, HRB pun memaparkan kondisi masyarakat Kota Subulussalam yang masih rentan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Selain itu, di Kota Subulussalam juga tingginya pernikahan dini akibat pergaulan bebas menambah persoalan kekerasan.
Bak gayung bersambut, paparan HRB tersebut ditanggapi serius Wamen HAM Mugianto.
Termasuk kondisi Subulussalam yang memiliki potensi gesekan sosial karena berbagai faktor, salah satunya karena trauma konflik masa lalu.
Baca juga: H.T. Ibrahim Minta Pemerintah Percepat Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat di Aceh