SERAMBINEWS.COM - Muhammad Isa, seorang pria kelahiran Alue Bilie, Nagan Raya, Aceh, 31 tahun silam, adalah contoh nyata dari keteguhan dan kerja keras dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.
Kehidupannya yang penuh liku-liku mulai dari masa kanak-kanak hingga dewasa, membawa Isa kepada pencapaian yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Sejak usia dini, Isa sudah merasakan pahitnya hidup. Saat usianya belum genap untuk masuk sekolah dasar, ia harus menghadapi kenyataan pahit akibat kesulitan ekonomi keluarga.
Kehidupan yang seharusnya penuh dengan kebahagiaan dan kasih sayang orang tua, tiba-tiba berubah.
Isa kemudian tinggal bersama pamannya di Karang Anyar, Darul Makmur, Nagan Raya. Di sanalah ia melanjutkan pendidikan di SD 1 Karang Anyar, dan kemudian di SMPN Darul Makmur.
Namun, takdir kembali menguji Isa, ketika ia masih duduk di bangku SMP, pamannya meninggal dunia, serta meninggalkan Isa dan adik laki-lakinya yang masih kecil.
Kehidupan yang semakin sulit membuat Isa kebingungan dan tak tahu harus tinggal dengan siapa.
Beruntung, ada warga sekitar yang dengan hati mulia mengajak Isa dan adiknya untuk tinggal bersama mereka.
Kesulitan ekonomi memaksa Isa untuk bekerja sejak masih SMP demi melanjutkan pendidikannya di SMK Swasta Darma Shalihat, di mana biaya SPP bulanannya harus dibayarkan tepat waktu.
Setelah menamatkan pendidikan di SMK Swasta Darma Shalihat Alue Bilie pada tahun 2010, Isa sempat bekerja sebagai ajudan pribadi Wakil Bupati Nagan Raya.
Selama enam bulan, ia mengawal sang wakil bupati berkeliling Nagan Raya, Banda Aceh, hingga Medan, Sumatera Utara. Pengalaman ini menjadi awal mula Isa mengenal dunia kerja dan tanggung jawab yang lebih besar.
Isa kemudian melanjutkan pendidikannya di Politeknik Lhokseumawe, mengambil jurusan Teknik Elektro. Selama tiga tahun, ia berjuang menyelesaikan studinya dengan tekun, hingga akhirnya lulus pada tahun 2014 dengan IPK 3,16.
Setelah lulus, Isa langsung diterima bekerja di PLTU 1-2 Nagan Raya, di mana ia menghabiskan sepuluh tahun berikutnya bekerja di sana.
Maret 2023 menjadi titik balik dalam karier Isa. Ia melamar ke PLTU 3-4 yang dikelola oleh PT Meulaboh Power Generation (MPG), tetangga dari tempat kerjanya sebelumnya di PLTU 1-2 yang dimiliki oleh PT PLN.
Awalnya, Isa diterima sebagai staf Technical Maintenance. Namun, kerja keras dan pengetahuannya yang mendalam tentang bidang teknis membuat Isa cepat naik pangkat.
Kini, ia diangkat menjadi Engineer di bagian Coal Ash Handling Department Technical Maintenance di PT MPG dan telah menjadi pegawai tetap dengan status PKWTT.
Sebagai engineer, Isa bertanggung jawab mengatasi gangguan pada sistem Coal Ash Handling, menangani operasional buldoser, dan mengawasi 14 anak buahnya.
Tanggung jawab besar ini dijalani Isa dengan penuh dedikasi, membuktikan bahwa kesulitan hidup di masa kecil tidak menghalanginya untuk mencapai kesuksesan di masa depan.
Perjalanan hidup Muhammad Isa adalah kisah inspiratif tentang keteguhan, kerja keras, dan kemampuan untuk bangkit dari berbagai kesulitan.
Dari seorang anak yang ditinggalkan oleh orang tua dan harus menjalani kehidupan penuh tantangan, Isa berhasil mengukir kesuksesan dalam kariernya sebagai seorang engineer.
Keberhasilan ini tidak hanya menjadi pencapaian pribadi, tetapi juga memberikan inspirasi bagi banyak orang yang menghadapi kesulitan serupa dalam hidup mereka.(*)