Quality control ini tidak hanya berlaku di negara asal brand, tetapi juga diterapkan di setiap pabrik yang dipilih oleh brand untuk memproduksi barang mereka, termasuk yang ada di China.
Oleh karena itu, meskipun lokasi pabrik berbeda, kualitasnya tetap terjamin.
3. Standar Operasional Prosedur (SOP) yang Sama
Lisa juga menyebutkan meski produksinya tidak di negara asal, brand-brand tas mewah besar memiliki SOP yang sangat jelas mengenai bagaimana produk mereka harus diproduksi.
Baca juga: Donald Trump Isyaratkan Meredanya Perang Dagang AS-Cina, Nasib TikTok Masih Jadi Pembahasan
SOP ini mencakup setiap tahap dari desain, pemilihan bahan baku, pembuatan, hingga pengecekan kualitas.
Bahkan jika tas dibuat di luar negara asal brand, pabrik yang dipilih untuk memproduksi tas tersebut tetap harus mengikuti SOP yang sama agar kualitasnya tetap terjaga.
Jika pabrik yang ada di China sudah memenuhi standar yang ditetapkan oleh brand, maka kualitas produk yang dihasilkan akan hampir tidak ada bedanya dengan produk yang diproduksi di negara asal brand tersebut.
4. Perbedaan Jika Produk Palsu atau Tiruan
Namun, jika yang dimaksud adalah tas KW atau tiruan, maka jelas kualitasnya akan sangat berbeda.
Tas tiruan umumnya dibuat dengan bahan yang lebih murah dan tanpa mengikuti standar produksi yang ditetapkan oleh brand.
Selain itu, kontrol kualitas pada tas palsu hampir tidak ada, sehingga hasil akhirnya akan sangat berbeda dari produk asli yang diproduksi oleh brand resmi.
Baca juga: Jelang Menikah dengan Maxime Bouttier, Luna Maya Gelar Bridal Shower Bertema Unik di China
Penting untuk membedakan antara produk asli yang diproduksi oleh pabrik resmi dan tas tiruan yang menggunakan bahan dan teknik pembuatan yang jauh lebih rendah kualitasnya.
Tas tiruan bisa datang dari negara manapun, namun kualitasnya tidak akan pernah sebanding dengan tas asli yang dibuat di pabrik resmi.
5. Keberlanjutan dan Etika Produksi
Meskipun kualitas produk mungkin serupa, ada hal lain yang perlu diperhatikan, yaitu aspek keberlanjutan dan etika produksi.
Beberapa brand mewah mungkin memilih untuk memproduksi tas di negara dengan standar etika yang lebih ketat terkait tenaga kerja dan lingkungan.
Oleh karena itu, konsumen yang lebih peduli terhadap keberlanjutan dan etika produksi mungkin akan memperhatikan negara tempat tas tersebut diproduksi.
6. Branding dan Persepsi Pasar
Salah satu perbedaan yang sering kali dianggap oleh konsumen adalah persepsi tentang tempat produksi itu sendiri.
Baca juga: Hadiri Forum dengan Investor Cina di Jakarta, Dek Fadh Ajak Investor tidak Ragu Berinvestasi di Aceh