Kopi Aceh

Pasok Bubuk Kopi dari Banda Aceh, Pengusaha Warkop Abdya Dukung Pemerintah Kembangkan Tanaman Kopi

Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Owner SH Kupi, Suhaimi, kepada Serambinews.com, Kamis (24/4/2205) mengatakan, untuk kebutuhan bubuk kopi di warung kopi miliknya menghabiskan 150 kilogram per bulan.

Laporan Masrian Mizani I Aceh Barat Daya 

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Pertumbuhan usaha warung kopi di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini.

Namun, untuk bahan baku berupa bubuk kopi masih dipasok dari luar Abdya, yaitu Banda Aceh.

Owner SH Kupi, Suhaimi, kepada Serambinews.com, Kamis (24/4/2205) mengatakan, untuk kebutuhan bubuk kopi di warung kopi miliknya menghabiskan 150 kilogram per bulan.

"Setiap harinya kita menghabiskan 5 kilogram bubuk kopi jenis Robusta, kalau per bulan mencapai 150 kilo. Bahannya kami beli dari Banda Aceh. Rata-rata warung kopi di Abdya juga sama, bahannya dari Banda Aceh," kata Suhaimi.

Alasannya membeli bubuk kopi dari Banda Aceh, kata Suhaimi, karena di Abdya belum ada biji kopi Robusta yang sesuai dengan standar. Selain itu, mesin roasting kopi juga masih terbatas.

"Kopi hasil roastingnya juga tidak sama. Maka kita memilih untuk membeli dari Banda Aceh, sehingga kualitas kopi tetap terjaga, apalagi mayoritas masyarakat Abdya penikmat kopi," ujarnya.

Suhaimi sangat mendukung rencana Pemerintah Abdya yang ingin mengembangkan tanaman kopi di daerah setempat.

Menurutnya, selain membuka lapangan kerja baru, juga bisa menghemat biasa pemilik warung kopi.

"Harapan kita, tanaman kopi ini memang harus dikembangkan di Abdya, selain bernilai ekonomi bagi masyarakat, juga berdampak pada warung-warung kopi, minimal kita tidak lagi mengeluarkan ongkos kirim bubuk kopi seperti halnya membeli dari Banda Aceh," pungkasnya.(*)

Berita Terkini