Ia menuturkan, pelaku sudah tak punya ibu dan ayahnya tak merawatnya.
“Ini kasus di luar nalar. Anak kelas 7 dan kelas 9 melakukan hal yang seharusnya tak terbayangkan,"
"Kami sudah dalami kasus ini. ALH, sudah tidak punya ibu, ayahnya pun pisah. Sekarang diasuh kakek dan neneknya,"
"Tapi bagaimana dia bisa sampai berbuat seperti itu?” ujar Purwanto saat ditemui Tribunjabar.id, Senin (28/4/2025).
Ia juga menyoroti lemahnya pengawasan keluarga dan tak adanya dukungan dari lingkungan.
Pihak sekolah, ujarnya, sudah menerapkan berbagai aturan tegas seperti dilarang membawa motor, pulang larut malam, hingga pembatasan menggunakan HP.
Namun, aturan tersebut kerap diabaikan oleh orang tuanya sendiri.
“Anak ini sering nongkrong bawa motor malam-malam. Masyarakat diam. Enggak ada yang menegur. Orang tua pun tetap kasih motor dan HP. Kita ini seperti melawan arus,” ucapnya.
Ia juga menceritakan bahwa dua anak tersebut kerap mendapatkan teguran dari sekolah atas perilaku bermasalah mereka.
“Sekolah sudah tidak sanggup lagi. Kami akan kembalikan ke orang tuanya. Hak pendidikan mereka masih akan kami bantu arahkan, tapi pola seperti ini tidak bisa dilanjutkan. Tanpa dukungan keluarga dan masyarakat, pendidikan jadi omong kosong,” ucap Purwanto.
Purwanto menuturkan, kasus ini merupakan potret sistem pendidikan yang tidak didukung lingkungan sekitar.
“Kalau orang tua dan masyarakat tidak ikut mendidik, maka sekolah tidak punya daya. Kita perlu sinergi, bukan sekadar seremonial,” katanya.
Baca juga: Update Donasi untuk Palestina, Berikut Daftar Penyumbang Sementara, Selasa 29 April 2025
Baca juga: VIDEO - Dua Tersangka Perdagangan Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU Kejari Aceh Besar
Baca juga: Dorong Pemerintahan Efisien, Aceh Resmikan Inisiatif Satu Data
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul KRONOLOGI Upaya Pembunuhan Cucu pada Kakek di Purwakarta, Dihujani Tusukan, Pisau sampai Bengkok