Berita Aceh Barat Daya

Cegah Lahirnya Anak Stunting, Kadinkes Abdya Ajak Sekolah dan Orang Tua Perhatikan Kesehatan Rematri

Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Kesehatan Aceh Barat Daya (Abdya) Safliati.

Laporan Masrian Mizani I Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Safliati, mengajak sekolah dan orang tua untuk memperhatikan kesehatan remaja putri (Rematri) dalam rangka mencegah lahirnya anak stunting.

Safliati menjelaskan, pencegahan lahirnya anak stunting tersebut, di mulai sejak calon ibu masih berusia remaja. 

“Maka, kesehatan rematri sangat penting dalam mencegah stunting karena mereka akan menjadi ibu di masa depan, dan kondisi kesehatan mereka akan memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak mereka. 

Dengan menjaga kesehatan mereka, kita dapat mengurangi resiko terjadinya stunting pada generasi mendatang,” kata Safliati, kepada Serambinews.com, Selasa (29/4/2024).

Baca juga: 6 Cara Mengubah Pola Makan untuk Menjaga Kesehatan Mental, Begini Saran Para Ahli

Salah satu upaya yang dilakukan Dinkes Abdya, ucap Safliati, dengan melakukan intervensi kepada rematri dengan memberikan tablet tambah darah.
 
“Program ini sudah berjalan satu tahun lebih, tablet tambah darah ini kita support dari dinas. Kita berharap sekolah, pesantren, orang tua, dan masyarakat lebih peduli lagi terhadap hal ini.

Sebab kegunaannya untuk mencegah lahirnya anak-anak stunting, karena mereka nantinya akan jadi ibu bagi anak-anak mereka,” sebut Safliati.

Selain itu, tambah Safliati, pihaknya melalui Puskesmas – Puskesmas juga melakukan kerja sama dengan Kantor Urusan Agama (KUA) dalam hal memberikan pengetahuan tentang pernikahan, termasuk memberikan suntik tetanus kepada calon pengantin perempuan.

“Kita juga mengajak ibu-ibu muda yang sedang hamil untuk menjaga dan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan melakukan pemeriksaan kehamilan yang teratur,” ujarnya.

Pada masa kehamilan, kata Safliati, ibu hamil juga memerlukan dukungan penuh dari suami dan keluarga. Maka ada istilah suami siaga (siap antar dan jaga).

“Maka, dukungan dan peran suami sangat diperlukan termasuk keluarga, karena di saat hamil itu butuh dukungan emosional dan psikologi,” ucap Safliati.

Baca juga: Kenduri Jeurat, Tradisi Ziarah Kubur yang Masih Kental di Abdya, Diisi Baca Quran Hingga Doa Bersama

Sesuai standar operasionalnya, jelas Safliati, sekarang pemeriksaan kehamilan di Puskesmas – Puskesmas Abdya dilakukan sebanyak enam kali, empat kali pemeriksaan rutin, dua kali USG atau ultrasonograf.

“Alhamdulillah, semua dokter di Puskesmas kita sudah dilatih menggunakan alat USG. Alat itu sudah ada di seluruh Puskesmas kita, dan itu gratis. 

Maka ibu hamil silahkan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin, minimal enam kali. Termasuk nantinya setelah melahirkan juga diperhatikan makanan bergizi dan lakukan imunisasi,” sebutnya.

Safliati berharap para rematri penerus Abdya tetap sehat, sehingga melahirkan anak-anak yang sehat juga. 

Halaman
12

Berita Terkini