Ia menilai kebijakan tersebut perlu dikaji ulang karena menyangkut momen penting dalam perjalanan pendidikan siswa.
"Kalau misalnya bisa, wisuda itu pengeluarannya lebih sedikit, tetep ada wisuda," ujarnya.
Menurut Aura Cinta, setiap siswa seharusnya memiliki kesempatan untuk merasakan momen perpisahan di sekolah sebagai bagian dari pengalaman belajar yang berkesan.
Ia menilai, acara tersebut penting secara emosional bagi banyak pelajar.
Namun, pernyataan dan aksi protes yang disampaikan Aura menuai beragam tanggapan dari publik.
Kritiknya terhadap kebijakan penghapusan perpisahan sekolah menjadi kontroversial, apalagi setelah dirinya tampil langsung dan terlibat dalam perdebatan terbuka dengan Dedi Mulyadi.
Baca juga: AS Kritik QRIS, GPN, dan Sertifikasi Halal di Indonesia, Begini Respons Pimpinan DPR dan NU
(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)