Internasional

Jelang Perundingan Nuklir di Roma, Iran Siap Tempur Hadapi Tekanan Barat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ALI KHAMENEI - Foto ini diambil dari akun X Khamenei pada Kamis (13/3/2025) memperlihatkan Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, bertemu dengan sejumlah pimpinan dan fakultas Universitas Shahid Motahari di Teheran pada 3 Juli 2024.
ALI KHAMENEI - Foto ini diambil dari akun X Khamenei pada Kamis (13/3/2025) memperlihatkan Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, bertemu dengan sejumlah pimpinan dan fakultas Universitas Shahid Motahari di Teheran pada 3 Juli 2024.

Araqchi menilai langkah tersebut tidak tepat, apalagi dilakukan saat negosiasi berlangsung.

 “Sanksi AS selama negosiasi mengirimkan pesan yang salah,” katanya.

Sementara itu, mantan Presiden AS Donald Trump, yang kini kembali menjabat, menyatakan keyakinannya bahwa perjanjian baru dengan Iran masih bisa dicapai.


Ia mengatakan bahwa kesepakatan baru tersebut harus bisa menghalangi Iran dari jalur pembuatan bom nuklir, sesuatu yang menjadi kekhawatiran utama Washington dan sekutunya.

Trump sebelumnya telah mengancam akan mengambil tindakan militer jika Iran menolak bernegosiasi, namun kini memilih jalur diplomasi, meskipun dengan tekanan tinggi.

Perundingan yang akan berlangsung di Roma pada Jumat ini menjadi krusial, tidak hanya bagi masa depan kesepakatan nuklir Iran, tetapi juga bagi stabilitas hubungan diplomatik antara Iran, Eropa, dan AS.

Resolusi Dewan Keamanan PBB yang meratifikasi perjanjian 2015 juga telah berakhir pada Oktober lalu, membuka peluang bagi kembalinya tekanan internasional jika diplomasi gagal.

Negara-negara Eropa berharap Iran bersedia kembali ke jalur kesepakatan, namun hingga saat ini kedua belah pihak masih saling tuding dan belum menunjukkan tanda-tanda kompromi yang jelas.

Baca juga: Resmi Dicabut BI, Ini Dia 4 Pecahan Uang Jadul yang Kini Tak Berlaku Lagi Setelah 30 April

(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)

Berita Terkini