Teknologi tersebut tidak hanya dapat mengelola sampah yang baru, akan tetapi juga mampu untuk mengelola sampah yang sudah tertimbun lama dengan kapasitas 60 ton per jam.
"Nantinya untuk percobaan awal akan kita mulai di tempat pembuangan akhir titik lokasi Lampulo Banda Aceh dan titik lokasi Blang Bintang Aceh Besar,” jelasnya.
Baca juga: Mawardi Nur Pastikan Aktivitas Industri PT PEMA Taat Aturan
Ia juga menegaskan bahwa GGI tidak hanya akan menyediakan mesin pengolahan sampah, tetapi juga akan berkontribusi dalam peningkatan infrastruktur pendukung guna memastikan pengelolaan yang berkelanjutan.
Alam Matthews, Chairman & CEO GGI Energy, turut menjelaskan bahwa teknologi utama yang akan diterapkan adalah teknologi pirolisis.
Teknologi ini bekerja melalui proses dekomposisi termal terhadap bahan organik kompleks tanpa kehadiran oksigen, yang kemudian diubah menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri.
“Produk-produk yang nantinya akan dihasilkan antara lain karbon aktif, minyak pirolisis, dan gas sintetis (syngas),” terang Alam Matthews.(*)
Baca juga: Dewan Sarankan Pemko Banda Aceh Gandeng Swasta Dalam Pengelolaan Sampah