Sejak akhir 2024, The Fed mempertahankan suku bunga pada level tinggi, yakni antara 4,25 persen hingga 4,50 persen, namun dengan tanda-tanda perlambatan ekonomi, pasar mulai berharap akan ada penurunan suku bunga dalam waktu dekat.
"Setiap sinyal dovish (bernuansa pelonggaran) dari The Fed dapat memberikan dukungan lebih lanjut untuk emas, memperkuat momentum kenaikannya yang lebih luas," tambah Rong.
Menurut analisis Goldman Sachs, penurunan suku bunga bisa mulai dilakukan pada bulan Juli 2025, dengan tiga kali pemangkasan masing-masing sebesar 25 basis poin yang diprediksi berlangsung pada bulan Juli, September, dan Oktober.
Harga emas di Indonesia, termasuk Banda Aceh, umumnya mengikuti tren global.
Kenaikan harga emas dunia secara otomatis akan mendorong harga emas di dalam negeri karena sebagian besar emas batangan dan perhiasan mengacu pada harga pasar internasional yang dikonversi ke rupiah.
Kenaikan harga emas di Banda Aceh hingga Rp 5,76 juta per mayam merupakan bagian dari gelombang kenaikan global yang dipicu oleh kekhawatiran terhadap kebijakan tarif Donald Trump dan ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.
Dalam kondisi ketidakpastian global seperti sekarang, emas kembali menunjukkan fungsinya sebagai pelindung nilai sekaligus instrumen yang stabil di tengah gejolak ekonomi dan politik.
Baca juga: Harga Emas Naik! Investor Bersiap Hadapi Guncangan The Fed dan Trump
(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)