Perang Gaza

Israel Mengebom Gaza, Bunuh 19 Warga Palestina dan 81 Lainnya Terluka dalam 24 Jam

Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Li’an Talal al-Hammadin yang berusia 13 tahun, yang menderita luka bakar dan luka di tubuhnya akibat serangan Israel yang menargetkan Sekolah Rufaida, dirawat dengan fasilitas terbatas di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir Al-Balah, Gaza pada 15 Oktober 2024.

Dr. Abdelsalam Sabah, Direktur Rumah Sakit Mata di Gaza, menggambarkan situasi tersebut sebagai "hampir runtuhnya total" kapasitas bedah. Ia mencatat bahwa prosedur untuk kondisi seperti penyakit retina, retinopati diabetik, dan pendarahan internal hampir terhenti.

"Sektor kesehatan menghadapi kekurangan bahan habis pakai dan peralatan medis yang dibutuhkan untuk operasi mata, yang menyebabkan hampir tidak ada lagi layanan bedah," kata Dr. Sabah.

Seluruh sistem gagal

Infrastruktur kesehatan di Gaza telah hancur akibat agresi yang berlangsung selama berbulan-bulan, dengan sektor perawatan mata muncul sebagai salah satu area yang paling terdampak karena sifatnya yang khusus dan ketergantungan pada peralatan yang rumit dan berpresisi tinggi yang tidak lagi tersedia atau tidak dapat disterilkan dan digunakan kembali dengan aman.  

Kementerian Kesehatan telah memperbarui seruannya kepada lembaga-lembaga kemanusiaan dan lembaga kesehatan global untuk bertindak cepat dalam memberikan bantuan medis guna mencegah kebutaan permanen lebih lanjut di antara penduduk Gaza yang terkepung.(*)

Berita Terkini