Berdarah Dihajar hingga 2 Gigi Patah, Nenek Pencuri Bawang Belum Maafkan 2 Pelaku

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

NENEK CURI BAWANG - Viral di media sosial soal kejadian pencurian di Pasar Kebon Agung, Boyolali, Jawa Tengah, oleh seorang Nenek, S (67). Foto tangkapan layar akun Instagram @gerindra, Kamis (8/5/2025). S belum mau memaafkan dua pelaku yang menghajarnya, tak terima dua giginya patah.
NENEK CURI BAWANG - Viral di media sosial soal kejadian pencurian di Pasar Kebon Agung, Boyolali, Jawa Tengah, oleh seorang Nenek, S (67). Foto tangkapan layar akun Instagram @gerindra, Kamis (8/5/2025). S belum mau memaafkan dua pelaku yang menghajarnya, tak terima dua giginya patah.

SERAMBINEWS.COM - S (67), nenek yang dihajar sampai babak belur karena ketahuan mencuri bawang, belum mau memaafkan dua pelaku yang menganiayannya.

Penganiayaan itu terjadi di Pasar Mangu, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (3/5/2025).

Dua pelaku yang diketahui merupakan penjaga keamanan pasar, kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Kuasa hukum kedua tersangka KA dan ZA, Muhamad Mucklisin, berharap kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan.

Bahkan, pihaknya telah menyampaikan permintaan restorative justice (RJ) ke pengacara korban.

"Kalau bisa dilakukan RJ biar cepat selesai. Pelakunya sendiri juga punya tanggung jawab terhadap keamanan pasar," katanya, dilansir TribunSolo.com.

Namun, ternyata korban masih tak terima dengan perbuatan kedua pelaku.

"Tadi pagi saya tanya, 'yo aku rung trimo (ya saya belum terima)', dia bilang gitu," ujar kuasa hukum korban, Narto Riyadi di Polres Boyolali, Kamis (15/5/2025).

Akibat perbuatan pelaku, korban mengalami sejumlah luka dan masih dalam proses perawatan medis.

"Kondisi korban ya masih pusing, kayak linglung. Giginya patah dua, di kepala dijahit tiga. Masih kontrol," terangnya.

Baca juga: Ibu Ini Terekam CCTV Curi Satu Karung Bawang Putih, Pemilik Toko Tak Lapor Polisi: Kasihan

Diketahui, ini bukan kali pertama S melakukan pencurian di pasar.

 Sebelumnya, S pernah 'ngutil' atau mencuri di Klaten dan Solo.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DISSOSP3AKB) Kabupaten Klaten, Puspo Enggar Hastuti.

"Karena nenek itu kan nuwun sewu (mohon maaf) sebelumnya, sudah beberapa kali masuk di medsos," katanya, Selasa (14/5/2025).

"Kasus dengan yang dilakukan si nenek di pasar tidak hanya di Boyolali, sudah beberapa kali itu yang kami dapat laporannya," sambungnya.

Halaman
123

Berita Terkini