Info Abdya

Buka Lokakarya, Heriawati Sebut TP PKK Abdya Terus Dorong Peran Perempuan Menuju Indonesia Emas

Penulis: Masrian Mizani
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO BERSAMA - Ketua Staf Ahli TP-PKK Abdya Ny Heriawati Zaman Akli, foto bersama saat menghadiri acara Lokakarya Penguatan Sistem Pendidikan dan Pemberdayaan Perempuan Menuju Indonesia Emas,di gedung pertemuan Kantor Camat Susoh, Abdya, Selasa (20/5/2025).

Ketua Staf Ahli TP-PKK Abdya, Ny Heriawati Zaman Akli, menyampaikan hal ini dalam sambutannya acara Lokakarya Penguatan Sistem Pendidikan dan Pemberdayaan Perempuan Menuju Indonesia Emas. 

Laporan Masrian Mizani I Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) terus mendorong peran perempuan, ibu rumah tangga, dan remaja putri agar menjadi motor penggerak di tengah masyarakat. 

Ketua Staf Ahli TP-PKK Abdya, Ny Heriawati Zaman Akli, menyampaikan hal ini dalam sambutannya acara Lokakarya Penguatan Sistem Pendidikan dan Pemberdayaan Perempuan Menuju Indonesia Emas. 

Acara ini berlangsung di gedung pertemuan Kantor Camat Susoh, kabupaten setempat, Selasa (20/5/2025).

“Dengan bekal pendidikan dan keterampilan, kita yakin bahwa keluarga Indonesia mampu menjadi pondasi yang kokoh untuk menyongsong Indonesia Emas, Indonesia yang maju, mandiri, dan berdaya saing global di tahun 2045,” kata Heriawati.

Ia menyebutkan, PKK sebagai mitra strategis pemerintah berperan penting dalam memperkuat ketahanan keluarga dan pembangunan sumber daya manusia.

Pendidikan dan pemberdayaan masyarakat adalah dua pilar utama dalam misi PKK. 

Baca juga: Bertahan, Cek Harga Emas di Abdya Pada Rabu 21 Mei 2025

“Karena kami percaya bahwa kemajuan bangsa berawal dari keluarga yang berdaya dan terdidik, bekerja sama dengan yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) yang bergerak di bidang perlindungan keluarga,” ucapnya.

Melalui lokakarya ini, Heriawati meminta untuk menguatkan komitmen bersama untuk membangun sistem pendidikan yang inklusif, adaptif, dan berbasis pada kearifan lokal. 

“Pendidikan bukan hanya urusan sekolah, tapi merupakan tanggung jawab bersama  dari rumah, lingkungan, hingga kebijakan daerah,” ujarnya.

Ia berharap lokakarya ini menjadi ruang belajar bersama, bertukar pikiran, dan merumuskan aksi nyata. 

“Mari kita bergandengan tangan, pemerintah, organisasi masyarakat, dunia pendidikan, PKK serta PEKKA untuk memperkuat sistem pendidikan dan pemberdayaan yang relevan dan berdampak langsung bagi masyarakat,” pungkas Heriawati. (*)

Baca juga: Amanah Qanun LKS: Koperasi Merah Putih Wajib Sesuai Prinsip Syariah Di Aceh



Berita Terkini