Karena saat ini suhu di tanah suci saat ini di tanah suci sangat panas, Azhari mengingatkan jamaah agar tidak banyak beraktivitas di luar ruangan.
Berdasarkan informasi dihimpun Serambinews.com, cuaca kemarin di Mekkah 39 derajat, sedangkan Rabu lalu mencapai 42 derajat celcius.
“Jemaah jangan memaksakan diri shalat di Masjidil Haram saat siang hari. Karena butuh tenaga yang cukup dan harus tetap bugar untuk menghadapi puncak haji.
Walaupun siangnya shalat di hotel, insya Allah pahalanya akan sama dengan di Masjidil Haram,” pesan Azhari.
Jamaah juga diminta perbanyak minum air putih minimal dua liter sehari serta memakai payung dan alas kaki saat keluar hotel.
Di tengah munculnya Virus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) di Arab Saudi, Azhari juga mengingatkan jemaah agar jaga kesehatan dan memastikan istirahat dengan cukup.
Katanya, panitia sudah membekali masker dan menganjurkan jemaah untuk terus memakainya demi mencegah terpaparnya virus tersebut.
Pastikan Makanan Aman
Demi memastikan kesehatan jamaah haji tetap prima selama berada di embarkasi, Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas I Banda Aceh melakukan pemeriksaan ketat terhadap makanan yang akan disajikan.
Setiap hari, petugas mengambil sampel makanan dari dapur Arnoby Catering, sebagai penyedia makanan untuk jamaah di Asrama Haji Embarkasi Aceh. Pemeriksaan itu dilakukan untuk memastikan makanan yang disajikan tetap sesuai standar dan rekomendasi dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).
Kasi Pelaporan Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh, Yusri Sulaiman mengatakan, sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) BKK setiap hari harus mengambil sampel dan melakukan pemeriksaan.
"Kenapa harus diambil sampel dan periksa, karena makanan merupakan salah satu sarana untuk penularan dan penyebaran penyakit, serta menyebabkan penyakit terutama diare," kata Yusri, Sabtu (24/5/2025).
Menurut Yusri, pemeriksaan dlakukan dari bahan baku makanan, lingkungan dapur, hingga sterilisasi alat masak yang digunakan setiap hari.
Dua jam sebelum disajikan kepada jemaah, para petugas memastikan makanan tersebut layak. Pemeriksaan meliputi bau, rasa dan tekstur untuk mencegah gangguan kesehatan seperti infeksi saluran pencernaan, keracunan, atau diare. (*)