Dengan mengenali apakah ketakutan berasal dari rasa takut gagal, takut dinilai negatif, atau takut kehilangan sesuatu yang sudah dimiliki, seseorang bisa lebih memahami hambatan yang sedang dihadapi. Kesadaran ini menjadi langkah awal yang penting dalam proses pertumbuhan.
3. Mendengarkan Diri Sendiri
Langkah terakhir adalah mulai mendengarkan keinginan terdalam diri sendiri, tanpa terlalu memikirkan penilaian atau harapan dari orang lain.
Terkadang, seseorang merasa tertarik untuk mencoba sesuatu yang berbeda dari jalur yang selama ini ditempuh, misalnya mempelajari keterampilan baru atau mengejar bidang yang sama sekali berbeda dengan pekerjaan saat ini.
Dalam situasi ini, penting untuk tidak langsung memadamkan keinginan tersebut hanya karena takut dianggap tidak "sesuai jalur" oleh lingkungan sekitar.
Baca juga: Green Flag atau Red Flag? Ini 9 Rekomendasi Drama Im Si Wan, Ada Unlocked hingga Run On, Ayo Nonton!
Selama dorongan itu datang dari dalam diri sendiri, maka keinginan tersebut layak dihargai dan dijajaki. Tara mengingatkan bahwa proses keluar dari zona aman bukan berarti harus langsung melakukan lompatan besar.
Justru, langkah kecil yang dilakukan secara sadar dan konsisten akan lebih berdampak.
Perubahan tidak harus dimulai dengan keputusan besar yaitu cukup dengan memberi ruang untuk mencoba hal-hal baru, mendengarkan isi hati, dan memberi diri sendiri kesempatan untuk tumbuh secara bertahap.
Dengan memahami perbedaan antara zona aman dan zona nyaman, serta menerapkan langkah-langkah sederhana tersebut, setiap orang bisa mulai membangun keberanian untuk menghadapi tantangan baru dalam hidup.
Proses ini memang tidak selalu mudah, tetapi seiring waktu akan membawa seseorang lebih dekat pada versi dirinya yang lebih berkembang dan seimbang.
(Serambinews.com/Gina Zahrina)