SERAMBINEWS.COM - Bencana longsor melanda tambang galian C di Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (30/5/2025).
Jumlah korban meninggal dunia karena musibah longsor galian C Gunung Kuda di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terus bertambah.
Peristiwa memilukan ini menewaskan sedikitnya belasan orang dan menyebabkan belasan lainnya luka-luka serta tertimbun material longsoran.
Tim gabungan hingga saat ini berhasil menemukan 13 orang dalam kondisi meninggal dunia.
Pranata Ahli Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, Hadi Rahmat mengatakan, longsor terjadi pada Jumat 30 Mei 2025, pukul 10.00 WIB.
Akibat longsor tersebut, Desa Cipanas terdampak, tiga unit alat berat dan enam mobil truk tertimbun tanah longsor.
Adapun upaya yang dilakukan petugas saat ini yakni berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Cirebon untuk melakukan assessment di lokasi kejadian.
“BPBD Kabupaten Cirebon berkoordinasi dengan perangkat desa dan Kecamatan Dukupuntang, Polsek Dukupuntang, Inafis dan Tim Kesehatan terkait penanganan evakuasi korban yang tertimpa material Longsoran,” katanya.
Proses evakuasi masih berlangsung melibatkan personel gabungan dari TNI, Polri, BPBD, serta relawan.
Empat alat berat ekskavator dikerahkan untuk membantu pencarian korban di titik-titik longsoran.
Sejumlah kendaraan termasuk truk pengangkut batu dilaporkan rusak parah akibat tertimpa material longsor.
Berikut data korban meninggal dunia.
Meninggal Dunia 13 Jiwa
1. Andri 41 Th. Desa Padabeunghar Kecamatan Pasawahan Kab. Kuningan
2. Sukadi 48 Th Desa buntet Kecamatan Astanajapura Kab. Cirebon
3. Sanuri 47 Th Desa Semplo Kecamatan Palimanan Kab. Cirebon
4. Sukendra 51 Th Desa Girinata Kecamatan Dukupuntang Kab. Cirebon
5. Dedi Hirmawan 45 Th Desa Cimenyan Kab. Bandung
6. Sarwah 36 Th Kelurahan Kenanga Blok Pontas Kec.Sumber Kab. Cirebon
7. Rusjaya 48 Th Ds. Beberan Blok Beberan Rt 02 Rw 01 Kec. Palimanan Kab. Cirebon
8. Suyono 48 Th Krangkeng, Indramayu
9. Ikad Budiarso 47 Th Karangwangi, Ciwaringin
10. Rino Ahmadi 28, Cikalahang, Dukupuntang
11. Jamaludin 49, Srengseng, Krangkeng, Indramayu
12. Toni 48, Kepuh, Palimanan
13. Wastoni Hamzah 25 Th, Srengseng, Krangkeng, Indramayu
Baca juga: Longsor Galian C Gunung Kuda Cirebon: 8 Orang Tewas, 12 Luka-luka, 10 Korban Masih Dicari
Dinas ESDM Jabar: “Sudah Di-Police Line, Tapi Bandel”
Menanggapi kejadian tragis ini, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirto Yuliono, mengaku telah memberi peringatan keras kepada pengelola tambang jauh sebelum longsor terjadi.
“Ini adalah sebuah kesalahan dalam metode penambangannya. Kami dari dinas ESDM sudah memperingatkan berkali-kali,” kata Bambang.
Ia menjelaskan, bahwa pihaknya bersama kepolisian setempat bahkan telah memasang garis polisi sebelum kejadian terjadi.
“Bahkan Ibu Kapolres sudah lakukan police line sebelum kejadian longsor ini. Tetapi ya bandel,” jelas dia.
Bambang menegaskan, metode penambangan yang dilakukan tidak sesuai dengan karakteristik batuan di lokasi tersebut.
Pihaknya menyayangkan bahwa peringatan dari inspektur tambang diabaikan.
“Seharusnya dengan jenis batuan seperti ini, metode penambangan itu dari atas, lakukan secara terasering, tidak dari bawah."
"Ini sudah diperingatkan berkali-kali oleh inspektur tambang,” katanya.
Bambang menambahkan, aktivitas tambang sementara akan ditutup dan tidak menutup kemungkinan akan ditutup secara permanen oleh Gubernur Jawa Barat.
“Sore hari ini saya tutup sementara dan nanti mungkin malam oleh Pak Gubernur akan ditutup permanen. Kira-kira begitu ya,” ujarnya.
Izin Tambang Masih Berlaku
Kapolresta Cirebon, Kombes Sumarni, menyebutkan bahwa izin pertambangan di lokasi kejadian masih aktif hingga akhir tahun ini.
“Izin pertambangan berakhir di bulan November 2025. Jadi izin lengkap, si pemilik tambang sedang dibawa untuk dimintai keterangan,” ucap Sumarni.
Saat ini, polisi juga telah mendirikan posko pengaduan bagi masyarakat yang ingin mengidentifikasi korban.
Hingga berita ini diturunkan, lokasi kejadian masih dipenuhi keluarga korban dan warga yang menyaksikan jalannya proses pencarian.
Baca juga: 6 Korban Longsor di Trenggalek Ditemukan Meninggal Dunia, 4 Orang Tertimbun Sedalam 3 Meter
Dedi Mulyadi Belasungkawa
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah tersebut.
Dalam pernyataannya, ia menyoroti aspek keselamatan kerja yang selama ini diabaikan di lokasi tambang tersebut.
“Sebelum menjabat sebagai gubernur, saya pernah mengunjungi tambang galian C Gunung Kuda.
Saat itu saya melihat langsung bahwa aktivitas penambangan di sana sangat berbahaya dan tidak memenuhi standar keselamatan kerja,” ujar Dedi dalam video yang diunggah di media sosial dan dikonfirmasi ulang Kompas.com, Jumat (30/5/2025).
Meski menyadari potensi bahayanya, Dedi mengaku tak bisa mengambil tindakan tegas sebelumnya karena tambang tersebut telah mengantongi izin operasi hingga Oktober 2025, dan saat itu ia belum memiliki kewenangan sebagai gubernur.
Kini, setelah tragedi menewaskan dua warga Jawa Barat yang tengah bekerja mencari nafkah untuk keluarganya, Gubernur Dedi mengambil langkah cepat dan tegas.
“Saya telah memerintahkan Kepala Dinas ESDM Jabar beserta jajaran yang saat ini berada di lokasi untuk menutup tambang tersebut secara permanen,” tegasnya.
Dedi juga menekankan pentingnya menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran kolektif, baik bagi pengusaha tambang maupun pemerintah.
"Semoga peristiwa ini menjadi pelajaran penting bahwa pengusaha harus memperhatikan keselamatan kerja dan memperhatikan aspek lingkungan," ujar Dedi.
Gubernur Dedi turut mendoakan para korban dan menyampaikan empati kepada keluarga yang ditinggalkan.
“Semoga keluarga diberi ketabahan, yang meninggal diterima iman Islamnya, diampuni dosanya, dan ditempatkan di tempat yang mulia di sisi Allah SWT,” pungkasnya.
Proses evakuasi dan pencarian korban masih terus dilakukan.
Pihak berwenang juga tengah menyelidiki penyebab pasti longsor dan kemungkinan kelalaian pengelola tambang.
Baca juga: Mapesa Gelar Khanduri Jeurat di Pidie, Tradisi di Aceh yang Hampir Punah
Baca juga: Perlu Akses Pendidikan, Rektor USK Dukung Wacana Komisi Beasiswa di Aceh Besar
Baca juga: Israel Hancurkan Pesawat Haji Yaman, Berdalih Targetkan Houthi, 78 Jemaah Haji Gagal Berangkat
Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com