Wellness

Kamu Kelelahan Mental Tanpa Sebab Jelas? Mungkin Ini Rutinitas Kecil dan Penyebabnya

Penulis: Gina Zahrina
Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LELAH - Ilustrasi foto yang di download di Freepik pada Minggu (1/6/2025) menampilkan seorang pria sudah lelah menggunakan ponselnya seharian. Berikut beberapa penyebab yang bisa picu kelelahan mental dan solusinya.

SERAMBINEWS.COM - Pernah merasa lelah kelelahan secara emosional meskipun secara fisik tidak banyak beraktivitas?

Jika iya, bisa jadi penyebab kelelahan adalah bukan pekerjaan berat atau masalah besar, melainkan rutinitas harian yang tampak biasa-biasa saja.

Banyak orang tidak menyadari bahwa kebiasaan kelelahan kecil yang dilakukan setiap hari bisa secara perlahan menguras energi mental dan memicu stres yang menumpuk.

Kelelahan mental berbeda dengan kelelahan fisik. Tubuh bisa saja terasa baik-baik saja, tetapi pikiran terasa penuh, cepat marah, sulit fokus, atau tidak bersemangat.

Kondisi ini bisa dipicu oleh gaya hidup yang kurang seimbang dan kebiasaan-kebiasaan yang tampaknya ringan, namun berdampak besar dalam jangka panjang.

Berikut ini adalah beberapa contoh rutinitas harian yang sering dianggap remeh, namun ternyata dapat menyebabkan kelelahan mental, serta cara mudah untuk mengatasinya yang dikutip dari Real Simpel:

Baca juga: Ini Cara Tidur Berkualitas, Kunci Menjaga Kesehatan Mental yang Sering Diabaikan

1. Scrolling Media Sosial Sebelum Tidur

Menghabiskan waktu menggulir layar ponsel di malam hari sudah menjadi kebiasaan banyak orang.

Namun, aktivitas ini justru membuat otak tetap aktif saat seharusnya mulai beristirahat. Paparan cahaya biru dari layar gadget juga menghambat produksi melatonin, hormon yang membantu kita tidur.

Solusi: Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan "digital sunset" atau jeda digital minimal 30–60 menit sebelum tidur.

Gunakan waktu tersebut untuk aktivitas yang lebih menenangkan seperti membaca buku, menulis jurnal, atau meditasi ringan. Ini membantu otak lebih rileks dan tidur menjadi lebih nyenyak.

2. Kurangnya Aktivitas Fisik

Gaya hidup yang minim gerak alias sedentari ternyata tidak hanya berdampak buruk bagi tubuh, tapi juga kesehatan mental.

Saat tubuh kurang bergerak, hormon stres lebih mudah meningkat, dan suasana hati pun cenderung memburuk.

Solusi: Tidak perlu langsung olahraga berat. Cukup mulai dengan berjalan kaki 10–15 menit setiap hari, peregangan ringan di pagi hari, atau mencoba yoga. Gerakan fisik membantu mengalirkan darah dan oksigen ke otak, sehingga pikiran lebih segar.

Baca juga: Tidur Tak Pernah Biasa: 10 Jenis Mimpi yang Bisa Mengungkap Kesehatan Mental

3. Bekerja Terus-Menerus Tanpa Jeda

Banyak orang merasa harus terus produktif sepanjang hari. Akibatnya, waktu istirahat sering diabaikan. Padahal, memaksa diri bekerja tanpa henti justru menurunkan konsentrasi, kreativitas, dan produktivitas.

Solusi: Terapkan teknik kerja seperti "Pomodoro" atau bekerja selama 25 menit, lalu istirahat selama 5 menit. Gunakan waktu istirahat untuk berdiri, meregangkan tubuh, atau sekadar menutup mata sejenak. Ini bisa membuat energi mental terisi kembali.

4. Belanja Impulsif

Membeli barang karena tergoda diskon atau iklan bisa memberi kesenangan sesaat, tapi dalam jangka panjang bisa memicu rasa bersalah dan stres finansial, apalagi jika pembelian dilakukan secara terus-menerus tanpa perencanaan.

Solusi: Terapkan aturan "24 jam", yaitu beri jeda satu hari sebelum membeli barang yang tidak mendesak. Hapus aplikasi belanja online yang sering menggoda, dan berhenti mengikuti akun media sosial yang mendorong konsumsi berlebihan.

5. Sulit Menolak Permintaan Orang Lain

Terlalu sering berkata "ya" demi menyenangkan orang lain bisa membuat diri sendiri kelelahan. Dalam jangka panjang, ini bisa menyebabkan stres, penurunan harga diri, dan hubungan yang tidak sehat.

Solusi: Latih kemampuan menetapkan batasan dengan cara yang sopan dan asertif. Ingat bahwa mengatakan "tidak" bukan berarti egois. Justru itu adalah bentuk menjaga kesehatan diri sendiri agar tetap bisa hadir bagi orang lain dengan cara yang lebih sehat.

Baca juga: 6 Cara Mengubah Pola Makan untuk Menjaga Kesehatan Mental, Begini Saran Para Ahli

6. Waktu Layar yang Berlebihan

Paparan layar dalam waktu lama, baik untuk bekerja maupun hiburan, bisa menyebabkan kelelahan mata, gangguan tidur, dan kejenuhan mental. Terlebih jika digunakan untuk "doomscrolling", yaitu terus-menerus membaca berita buruk yang membuat cemas.

Solusi: Gunakan aturan 20-20-20: setiap 20 menit, alihkan pandangan ke objek sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Selain itu, jadwalkan waktu tanpa layar setiap hari—gunakan waktu itu untuk berjalan-jalan, bercengkerama dengan keluarga, atau menjalani hobi.

7. Mengabaikan Perawatan Diri

Banyak orang merasa bersalah saat meluangkan waktu untuk diri sendiri, padahal perawatan diri adalah bagian penting dari kesehatan mental. Mengabaikannya bisa membuat emosi tidak stabil dan hubungan sosial terganggu.

Solusi: Luangkan waktu untuk aktivitas yang membuat bahagia dan rileks, seperti mendengarkan musik, merawat tanaman, membuat kerajinan tangan, atau sekadar menikmati teh hangat sambil duduk tenang. Ini bukan pemborosan waktu, tapi investasi untuk kesehatan mental.

Kesehatan mental tidak hanya dipengaruhi oleh hal besar seperti pekerjaan atau tekanan hidup, tapi juga oleh rutinitas kecil yang dilakukan setiap hari.

Kebiasaan seperti scrolling berlebihan, tidak menetapkan batasan, atau kurang gerak bisa menguras energi tanpa disadari.

Langkah awal untuk mengatasi kelelahan mental adalah menyadari kebiasaan-kebiasaan yang merugikan dan menggantinya dengan aktivitas yang mendukung keseimbangan hidup.

Perubahan kecil yang konsisten bisa memberikan dampak besar untuk ketenangan pikiran dan kualitas hidup secara keseluruhan.

(Serambinews.com/Gina Zahrina)

Berita Terkini