“Kita berpotensi melihat The Fed bergerak lebih cepat dari yang diantisipasi, mengingat data CPI yang tidak terlalu mengkhawatirkan saat ini,” jelas Wong.
Saat ini, para pelaku pasar memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin bisa terjadi pada akhir tahun.
Mereka juga menunggu data indeks harga produsen (PPI) yang akan dirilis pada pukul 12.30 GMT sebagai bahan pertimbangan tambahan menjelang pertemuan The Fed pada 17–18 Juni mendatang.
Baca juga: 12 Negara Dilarang Masuk AS oleh Trump, Termasuk Indonesia? Dalihnya: Ancaman Keamanan
Perkembangan Perdagangan AS-Tiongkok
Di sisi lain, Presiden Trump juga mengungkapkan bahwa AS dan Tiongkok telah mencapai kerangka kerja awal untuk memulihkan gencatan senjata dalam perang dagang yang telah berlangsung lama antara kedua negara.
Trump menyatakan bahwa ia dapat memperpanjang batas waktu 8 Juli untuk mencapai kesepakatan perdagangan dengan negara-negara lain sebelum tarif tambahan diberlakukan, tetapi menambahkan bahwa ia “tidak melihat kebutuhan untuk itu saat ini.”
Logam Mulia Lainnya
Selain emas, logam mulia lainnya juga mengalami pergerakan harga. Berikut ini data pergerakan logam mulia lainnya per Kamis pagi:
Perak spot naik 0,3 persen menjadi $36,33 per ons
Platinum naik 0,6 persen menjadi $1.265,32 per ons, mendekati level tertinggi dalam lebih dari empat tahun
Baca juga: Trump Membara! Sebut Putin Bermain Api dan Gila di Tengah Gempuran Mematikan Rusia ke Ukraina
Paladium turun 1 persen menjadi $1.068,97 per ons
Kenaikan harga emas dan logam mulia lainnya mencerminkan kecemasan investor terhadap ketidakpastian global, baik dari sisi geopolitik maupun ekonomi.
Pasar kini terus memantau kebijakan The Fed dan perkembangan hubungan dagang antara negara-negara besar dunia untuk menentukan arah investasi selanjutnya.
Baca juga: Tung Tung Tung Sahur Meledak di TikTok! Meme Lokal Jadi Viral di Dunia Brainrot Global
(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)