Konflik Israel vs Iran

Netanyahu Ingin Lebih dari Sekadar Nuklir! Targetnya Rezim Iran?

Penulis: Sri Anggun Oktaviana
Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

NETANYAHU - Foto ini diambil dari publikasi X Netanyahu pada Jumat (21/2/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Netanyahu berpidato terkait perpanjangan gencatan senjata.

Netanyahu Ingin Lebih dari Sekadar Nuklir! Targetnya Rezim Iran?

SERAMBINEWS.COM- Serangan besar-besaran Israel terhadap Iran pada hari Jumat (13/6/2025) telah mengguncang kawasan Timur Tengah dan menarik perhatian dunia.

Meski Israel menyatakan tujuannya adalah untuk menghancurkan apa yang mereka sebut sebagai “ancaman eksistensial” dari program nuklir Iran, tampaknya ada agenda lain yang lebih besar di balik serangan ini.

Mendorong perubahan rezim di Teheran.

Apa yang Terjadi?

Israel meluncurkan serangan udara dan rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Iran. Beberapa target militer penting dihantam, termasuk markas dan pangkalan militer.

Serangan itu menyebabkan tewasnya sejumlah pejabat senior Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), termasuk kepala staf militer Iran dan beberapa komandan kunci lainnya.

Iran membalas dengan meluncurkan rudal ke berbagai target militer dan pangkalan udara Israel. Namun, PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa “masih akan ada serangan lanjutan.”

Baca juga: Dihujani Rudal Iran, Suasana Tel Aviv Mencekam, Warga Israel: Ledakan Besar, Semua Berguncang

Apa Tujuan Sebenarnya Israel?

Secara terbuka, Israel menyebut serangan ini sebagai langkah untuk menghentikan ambisi nuklir Iran yang dianggap mengancam keberadaan negara Yahudi tersebut.

Tapi di balik itu, PM Netanyahu tampaknya berharap serangan ini akan memicu kerusuhan di dalam negeri Iran dan pada akhirnya menggulingkan pemerintahan Republik Islam yang telah berkuasa sejak 1979.

Dalam pidato pada Jumat malam, Netanyahu menyampaikan pesan langsung kepada rakyat Iran, mendorong mereka untuk “berjuang demi kebebasan dari rezim yang jahat dan menindas.”

Apakah Iran Rentan terhadap Perubahan Rezim?

Banyak rakyat Iran saat ini memang tidak puas dengan kondisi negara mereka.

Perekonomian yang buruk, tekanan terhadap kebebasan berbicara, pembatasan terhadap hak-hak perempuan, dan penindasan terhadap kelompok minoritas menjadi alasan utama ketidakpuasan itu.

Tapi, apakah ketidakpuasan ini bisa berubah menjadi revolusi?

Belum tentu.

Baca juga: Iran Lakukan Serangan Balasan ke Israel, Netanyahu Kabur ke Yunani

Para penguasa di Iran terutama IRGC dan kelompok garis keras lainnya masih memegang kekuasaan besar, baik secara politik maupun militer. Mereka tidak perlu melakukan kudeta karena mereka sudah ada di puncak kekuasaan.

Halaman
123

Berita Terkini