Awalnya, ia hanya memiliki tiga kolam ikan untuk budidaya.
Kala itu hasil budidaya ikan lele masih banyak masyarakat yang kurang diminati warga karena meragukan kebersihannya.
Seiring berjalannya waktu dirinya berupaya mengubah stigma budidaya ikan lele yang bersih dengan pakan berkualitas.
Karena sudah banyak masyarakat mengenal budidaya ikan lele miliknya, tak ayal membuat permintaan ikan cukup tinggi dan dirinya mulai bertahap membangun beberapa kolam ikan.
Sampai akhirnya kini kolam budidaya ikan lele di pekarangan belakang rumahnya mencapai 30 kolam.
“Saat ini sudah ada 30 kolam, memang tidak besar akan tetapi untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga dan juga peminat ikan lele di Kabupaten Bangka Selatan,” urai Yudi Arista.
Diakui dia budidaya ikan air tawar tidak hanya mampu meningkatkan perekonomian keluarganya, walaupun dirinya juga berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS).
Lebih dari itu, Yudi mengaku bersyukur bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat dari budidaya ikan lele.
Dari 30 kolam ikan yang ada saat ini, dirinya mampu memproduksi hingga 1.500 kilogram ikan lele segar per bulan.
Jika dirupiahkan omzetnya mencapai Rp30 juta.
Nominal tersebut belum dipotong untuk biaya operasional, gaji pegawai dan biaya pakan yang mencapai Rp400 ribu per hari. (*)