Konflik Israel vs Iran

Sehari Usai Gencatan Senjata dengan Israel, Iran Gantung Tiga Orang Diduga Mata-mata di Tel Aviv

Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PROTES DI TEHERAN - Tangkapan layar YouTube Shorts Al Jazeera yang diambil pada Senin (23/6/2025) yang menampilkan Presiden Iran Ikut Gabung Aksi Protes serangan AS di Teheran pada hari Minggu (22/6/2025). Televisi pemerintah menayangkan rekaman saat Pezeshkian berjalan di antara para demonstran, yang mengangkat tangan tinggi dan meneriakkan, “Balas dendam! Balas dendam!” sebagai seruan kepada pemerintah untuk merespons tindakan militer AS secara tegas.

Dewan Keamanan Nasional Iran mengatakan jumlah rudal yang diluncurkan ke pangkalan itu "sama dengan jumlah bom yang digunakan AS" terhadap Iran.

Ali Vaez, direktur proyek Iran untuk International Crisis Group, mengatakan kepada AFP:

"Ini telah dikalibrasi dan dikomunikasikan sedemikian rupa sehingga tidak akan mengakibatkan jatuhnya korban di pihak Amerika, sehingga ada jalan keluar bagi kedua belah pihak."

Serangan Israel terhadap Iran telah menewaskan sedikitnya 610 warga sipil dan melukai lebih dari 4.700 orang, menurut kementerian kesehatan.

Serangan Iran terhadap “Israel” telah menewaskan 28 orang, menurut angka resmi dan penyelamat.

Masyarakat internasional bereaksi dengan optimisme yang hati-hati terhadap berita gencatan senjata.

Arab Saudi dan Uni Eropa menyambut baik pengumuman Trump, sementara juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia berharap "ini akan menjadi gencatan senjata yang berkelanjutan".

Namun Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan ada "peningkatan" risiko bahwa Iran akan mencoba memperkaya uranium secara diam-diam menyusul serangan terhadap situs nuklirnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Klaim Menang Lawan Israel, Iran Gantung Tiga Orang yang Dituding Mata-mata Tel Aviv, 

Berita Terkini